Bus Sempati Star nopol BL 7558 AA yang terjun bebas, Kamis (18/1/2018) di Jurang Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam tengah diangkat. (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN)

medanToday.com, SUBULUSSALAM – Hingga kini penyelidikan kasus kecelakaan bus Sempati Star terus berlanjut.

Satuan polisi lalu lintas (Satlantas) Polres Aceh Singkil telah memeriksa 14 orang terkait kecelakaan itu.

Bus tersebut mengalami kecalakaan tunggal di Jurang Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam akhir pekan lalu.

”Saksi sudah hampir semua kita periksa,” kata Kapolres Aceh Singkil AKBP Ian Rizkian Milyardin SIK yang dikonfirmasi Serambinews.com melalui Kasatlantas AKP Syukrif Panigoro SIK, Rabu (24/1/2018).

Menurut Kasatlantas AKP Syukrif, mereka yang diperiksa antara lain, Ranto dan Hendrik, saksi di lokasi termasuk sopir bus.

Lalu saksi korban meliputi penumpang asal Aceh Selatan, yakni Yoni dan Sudirman penumpang asal Meulaboh, Aceh Barat.

Kemudian saksi asal Sumatera Utara, yaitu Udin, Sakaiman, Firmansyah, Andi Martono, Alfianda dan Suswanto.

Ada pula penumpang asal Jawa Tengah, yakni Suyitno dan dari Tangerang atas nama Joko Purnomo.

Sementara saksi dari pihak keluarga korban meninggal dan ahli waris belum diperiksa.

”Saksi ahli waris belum diperiksa. Dan penumpang semua sudah pulang ke kampung masing-masing, sedangkan barang bukti kita amankan,” ujar AKP Syukrif.

Seperti diberitakan, kecelakaan tunggal bus Sempati Star yang terguling di jurang Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Kamis (18/1/2018) pekan lalu.

Kecelakaan bus Sempati Star yang mengangkut 20 penumpang itu merenggut satu korban jiwa dan belasan luka-luka.

Korban meninggal merupakan penumpang yang terjepit di dalam bus tersebut. (mtd/min)

====================