Adrian Yunan. MTD/Ist

medanToday.com, – Musisi Adrian Yunan menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam festival bertajuk True Color Festival yang diselenggarakan badan pendidikan PBB, UNESCO dan The Nippon Foundation, di Singapore Indoor Stadium dan OCBC Square, Singapura 23-25 Maret mendatang.

The Nippon Foundation merupakan organisasi filantropi nirlaba yang berdiri pada 1962 dengan kegiatan mendukung proyek-proyek masyarakat di bidang kebudayaan, menciptakan masa depan bagi kaum muda, dan menjalin hubungan global.

Adrian terpilih atas rekomendasi Music Director Sydney Tan. Ia akan tampil bersama 20 musisi dan seniman penyandang disabilitas lainnya dari seluruh kawasan Asia Pasifik. Hadir juga musisi dan seniman tamu dari Kanada, Inggris dan Perancis. Mereka akan melakukan pertunjukan dengan konsep multimedia yang unik.

Dalam konser ini Adrian akan dibantu oleh gitaris Toto Tewel dan perkusis, Wahyu Mi Corazon. Toto merupakan salah satu gitaris legendaris di Indonesia yang pernah menjadi personel grup band ELPAMAS, Kantata Takwa, Swami, dan Dalbo.

Mereka bertiga akan memainkan lagu-lagu folk karya Adrian yang telah digubah khusus untuk pertunjukan True Color Festival.

Selain pertunjukan musik, Adrian akan mengikuti konferensi bertajuk The Arts & Disability International Conference (ADIC) 2018vyang diselenggarakan bersama oleh National Arts Council (NAC) dan Very Special Arts (VSA) Singapura, pada 22-23 Maret 2018, di Marina Bay Sands Expo and Convention Center and Enabling Village.

Konferensi ini bertujuan memberikan wawasan tentang cara inovatif untuk meningkatkan aksesibilitas seni dan memfasilitasi penyandang disabilitas dalam berkesenian.

Sejumlah pembicara dan kelompok seni dari seluruh dunia akan hadir dalam konferensi tersebut. Diantaranya dari Australia, Kamboja, Kanada, Jepang, Singapura dan Inggris.

Mereka akan berbicara dan berinteraksi dengan sekitar 400 peserta konferensi dari luar negeri dan Singapura yang terdiri dari profesional layanan sosial, penyandang cacat, artis bertubuh sehat, dan pembuat kebijakan.

Adrian mengaku senang dan bangga menjadi wakil Indonesia dalam festival kelas dunia ini. Ia mengaku tidak sabar ingin segera merasakan atmosfer festival tersebut dan dapat bertukar pikiran dengan penyandang disabilitas dan pemerhati disabilitas dari seluruh dunia.

“Harapan saya dari festival ini, agar semua teman-teman difabel tidak berhenti berproses dalam mengejar sesuatu yang dia inginkan, festival ini bukti nyata bahwa semua itu bisa dilakukan,” kata Adrian.

Rencananya Adrian dan rombongan akan berangkat pada 19 Maret 2019 ke Singapura. Ia berharap masyarakat Indonesia mendukung acara tersebut sebagai bentuk dukungan pada penyandang disabilitas dan kaum rentan lainnya.(mtd/ril)

================