Bandar Sabu Jaringan Internasional Tewas Ditembak

ILUSTRASI. (sumber:internet)

medanToday.com,MEDAN – Dua orang anggota jaringan sindikat narkoba internasional tewas diterjang peluru petugas kepolisian dari Mabes Polri yang bekerjasama dengan Polda Sumatera Utara (Sumut), dalam penangkapan yang berlangsung, Selasa, 21 Maret 2017 malam.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brgijen Eko Daniyanto mengatakan, kedua tersangka yang tewas yakni, Husni warga Helvetia, Medan dan Azhari alias AI yang merupakan warga Aceh Tamiang. Mereka tewas setelah mendapatkan tindakan tegas dari personel Kepolisian yang melakukan pencegahan saat kedua tersangka memberikan perlawanan.

“Saat kita melakukan pengembangan kedua tersangka H dan AI mencoba melarikan diri dan melawan petugas. Jadi terpaksa diberikan tindakan tegas,” ungkap Brigjen Eko Daniyanto , Kamis 23 Maret 2017 di Instalasi Kamar Jenazah RS Bhayangkara Medan Polda Sumut.

Eko menerangkan, terungkapnya identitas kedua tersangka ini berawal dari pengungkapan kasus penyeludupan sabu di Jakarta tepatnya di Mall Cijantung, Jakarta Timur.

Saat itu petugas menangkap seorang bandar bernama Munizar yang diketahui mengendalikan peredaran sabu di Jakarta.

Dari Munizar petugas menyita total 6,5 Kg sabu,190 ribu butir ekstasi dan 50 ribu butir pil Happy Five dari tempat tinggalnya di Ruko Mewah Sedayu Square Blok K51 Kamal Kapuk.

Kemudian dilakukan pengembangan sampai ke Medan dan Aceh. Saat itu pihaknya yang terbagi menjadi dua tim melakukan penangkapan terhadap kedua tersangka di dua tempat berbeda.

Tersangka H diringkus dikediamannya yang berada di Perumahan Pondok Surya Medan, dari lokasi tersebut petugas hanya mengamankan dua bungkus pil happy five.

“Kemudian kita melakukan pengembangan ke lokasi kedua yakni dirumah istri kedua tersangka di Jalan Pringgan, Gang Rambutan, Kecamatan Helvetia, Medan. Dari situ kita menemukan uang tunai ratusan juta dan barangbukti lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, tersangka AI dirungkus di Aceh. Dari pemeriksaan yang dilakukan, diketahui H adalah bandar besar sindikat Malaysia – Aceh Tamiang – Medan- Jakarta. Sedangkan AI merupakan penghubung antara bandar di Malaysia dan serta pendistribusi sabu.

“Kita menduga tersangka masih menyimpan barang bukti lainnya. Maka dari itu kita lakukan pengembangan ke Binjai dan perbatasan Aceh. Disitulah keduanya mencoba melawan,” papar Eko.

Selain menyita barang bukti pil happy five, petugas juga mengamankan barangbukti senjata api, dan beberapa kendaraan mewah. (mtd/bwo)

================