medanToday.com,MEDAN – Badan SAR Nasional (Basarnas) menempatkan satu unit helikopter di Sumatra Utara. Penempatan ini secara simbolis diserahkan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo di Lanud Soewondo kepada Gubernur Sumut, Erry Nuradi di Medan, Selasa (10/1).

Soelistyo mengatakan, penempatan helikopter tersebut untuk memudahkan berbagai upaya Search and Rescue (SAR) yang akan dilakukan.

“Helikopter ini akan mengcover kegiatan SAR dan misi kemanusiaan lain pada enam provinsi, yakni Aceh, Sumut, Sumbar, Jambi, Riau, dan Kepulauan Riau,” kata Soelistyo.

Soelistyo mengatakan, helikopter merupakan bagian penting dalam misi SAR untuk mempersingkat masa tanggap dan efisiensi waktu operasional. Selama ini minimnya helikopter yang dimiliki selalu menjadi kendala dalam memberikan respons yang cepat dan mengefisienkan waktu.

Soelistyo mencontohkan kendala yang muncul saat gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh beberapa waktu lalu.

“Saya harus terbangkan dua heli dari Jakarta dan Surabaya. Itu perpindahannya saja sudah makan waktu lama sebelum beroperasi. Atas berbagai pertimbangan seperti itu, maka kami putuskan menempatkan satu heli di Sumut,” ujar dia.

Saat ini, Soelistyo mengatakan, Basarnas telah memiliki lima helikopter baru yang siap menunjang operasional mereka. Helikopter ini akan menggantikan yang dimiliki Basarnas sebelumnya yang menurutnya tidak efisien lagi dalam operasi SAR.

“Yang baru ada lima dan yang lama yang akan kita ganti ada tiga,” kata Soelistyo.

Gubsu Erry Nuradi dalam sambutannya mengatakan bahwa berdasarkan geografis, geologis, demografis dan klimatologis Provinsi Sumut masuk dalam kategori rawan bencana. Baik disebabkan faktor alam, non alam, dan perbuatan manusia.

Hal ini juga diperkuat dengan indeks resiko bencana tahun 2015 bahwa dari 33 Kabupaten Kota di Sumut masuk dalam kategori tinggi sehingga memerlukan investigasi, kesiapan, kesiagaan dalam menghadapinya.

Termasuk melakukan tindakan cepat, tepat, terkoordinir dan terpadu sehingga penyelenggaraan penanggulangan bencana bisa efektif dan efisien untuk mengurangi resiko kematian dan kerugian harta benda.

Oleh karenanya dibutuhkan keterlibatan lembaga, badan dan berbagai pihak melalui koordinasi dan terintergrasi secara baik.helikopter-sumut-sar-medan-today

“Hari ini kita melihat satu unit heli yang cukup canggih dan menjadi kebanggaan kita bersama. Tentunya keberadaan heli ini memberikan dukungan kapasitas baik sarana dan prasarana maupun kompetensi sumber daya manusia dalam kesiapsiagaan, pencarian dan pertolongan korban bencana,” ujar Erry.

Gubsu Erry menyebutkan beberapa bencana alam yang terjadi di wilayah Sumut diantaranya gempa bumi, gunung api, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan,serta bencana sosial lainnya.

Oleh karena perlu adanya upaya yang dilakukan untuk menurunkan indeks dari resiko bencana tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan Pemprovsu adalah dengan menyurati ke Kabupaten Kota agar meningkatkan kewaspadaan bencana banjir dan tanah longsor sejak bulan November 2016 hingga Februari 2017 karena kondisi iklim yang ekstrim. (mtd/min)

===========