Produk Tokai palsu yang pernah ditemukan PT Tokai Dharma Indonesia selama kurun waktu setahun terakhir. (Tribun Medan)

medanToday.com, MEDAN – PT Tokai Dharma Indonesia sangat berterimakasih pada kepolisian yang telah mengungkap adanya pabrik Tokai palsu di Jakarta Utara. Ke depan, ia berharap tidak adalagi Tokai palsu beredar, dan masyarakat juga cermat dalam memilih produk.

Beredarnya korek api atau pemantik api palsu merk Tokai membuat PT Tokai Dharma Indonesia merugi ratusan juta. Apalagi, korek api palsu yang belakangan diketahui dipasok dari negeri Tiongkok itu bentuknya sama persis sehingga masyarakat banyak yang terkelabui.

Terkait masalah ini, Sales Manager PT Tokai Dharma Indonesia, Mohammad Rosyid meminta masyarakat untuk tidak mudah terkecoh dengan barang palsu. Kata dia, jangan karena harga yang murah, masyarakat mengabaikan keselamatan.

“Praktik pemalsuan terhadap produk kami sudah lama terjadi. Hingga saat ini, kami masih kerap menemukan produk palsunya beredar di tengah masyarakat,” kata Rosyid, Rabu (1/11/2017).

Ia mengatakan, tiap bulannya diprediksi ada tiga sampai empat juta pieces pematik Tokai yang beredar di Indonesia. Di Kota Medan sendiri, katanya, juga masih ditemukan produk palsu Tokai.

“Kredibilitas kami sebagai perusahaan pemantik api tercoreng gara-gara pemalsuan ini. Padahal produk yang kami produksi itu sudah melalui proses pengawasan yang ketat dan terjamin mutunya,” ungkap Rosyid.

Ia menuturkan, banyak hal yang harus diperhatikan terkait produk pemantik api ini. Kata Rosyid, mulai dari suhu panasnya, hingga persoalan kebocoran gas juga harus diteliti agar tidak membahayakan konsumen.

“Secara kasat mata sebenarnya perbedaan antara produk kami dengan yang palsu bisa dilihat. Dari segi filter gasnya, punya kamu berwarna hitam. Sedangkan pemantik palsu, filternya berwarna putih,” kata Rosyid.

Dari segi bentuk, sambung Rosyid, produk Tokai asli tidak terasa kasar. Sementara, produk Tokai palsu sikunya sangat terasa.

“Pemantik yang asli, tahan pada suhu 60 derajat celcius. Sementara pemantik palsu hanya tahan pada suhu 50 derajat,” ungkap Rosyid.

Karena memiliki perbedaan yang mencolok dari segi ketahanan suhu, produk Tokai palsu lebih sering meledak. Inilah yang harus diwaspadai oleh masyarakat.

“Di dalam mobil, pemantik palsu inilah yang kerap membahayakan keselamatan masyarakat. Maka dari itu, harus masyarakat harus lebih teliti dalam memilih produk,” ungkap Rosyid.(mtd/min)

========================================================