Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar melihat kondisi masyarakat pasca dievakuasi.(Dok Humas Polda Papua)
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar melihat kondisi masyarakat pasca dievakuasi.(Dok Humas Polda Papua)

medanToday.com, JAYAPURA – Sebanyak 56 warga lokal mendapatkan perawatan medis, pasca dievakuasi dari Kampung Banti dan Kampung Kimbely, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

“Benar ada 56 orang mendapat perawatan medis, di antaranya 54 orang rawat jalan dan 2 orang harus dirujuk ke rumah sakit. Yakni Diana Songgonau mengalami sakit penglihatan yang kabur dan Misel (5) mengalami diare,” ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Selasa (21/11/2017).

Kamal menjelaskan, warga yang dievakuasi, saat ini ditampung di tenda-tenda dan aula Graha Eme Neme Jauware. Mereka tidur di lantai dengan layanan dapur umum yang belum memadai.

“Polda Papua telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Mimika, agar pemda serius memperhatikan warganya dan Polda papua terus melakukan pendampingan agar masyarakat mendapat pelayanan yang optimal,” ungkap Kamal.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, saat meninjau lokasi evakuasi mengungkapkan, masyarakat perlu perhatian lebih serius atas kesejahteraan masyarakat.

“Selain itu, kami juga masih berupaya mengevakuasi beberapa orang dari lokasi yang sama, namun jumlahnya belum bisa dipastikan. Namun, Tim Satgas terpadu TNI dan Polri akan selalu siap jika warga minta untuk dievakuasi ke Timika,” tuturnya.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George E Supit mengungkapkan, pemda sudah mempersiapkan lokasi pengungsian dengan sarana dan prasarananya. Karena jika tidak, maka akan menimbulkan permasalahan baru.

“Untuk dapur lapangan masih mengalami kendala, sebab itu Kodim akan mendukung dapur lapangan yang bisa memasak untuk 500 hingga 1.000 orang,” paparnya.

Situasi di Tembagapura, lanjut Pangdam, masih dalam penanganan TNI-Polri. “Kita berharap teman-teman yang berada di hutan bisa segera sadar serta segera menghentikan aksinya,” tukasnya.

Berdasarkan data, warga asli Papua yang dievakuasi dari Kampung Kimbeli, Banti 1, Banti 2 dan Desa Opitawak sebanyak 806 orang. Dari jumlah itu, laki–laki sebanyak 205 orang, perempuan sebanyak 302 sedangkan anak-anak 299 orang.

(mtd/min)