medanToday.com,KARO – Seorang warga di Tanah Karo tidak sengaja menemukan Bunga Bangkai yang hidup di hutan Desa Gunung Merlawan, kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo,Sumut. Ketidaksengajaan dirinya menemukan bunga langka tersebut berawal saat dirinya melakukan perburuan monyet liar yang kerap merusak tanaman jeruk warga di Desa Gunung Merlawan.

“Awalnya saya datang ke hutan ini guna berburu monyet, atau mengusir kawanan kera yang kerap datang merusak perladangan warga. Tanpa sengaja ditengah istirahat saya dalam berburu, mata saya tertuju melihat bunga bangkai tersebut,” ungkap Alvianta Surbakti kepada medanToday.com ,  Selasa (20/12) di Karo.

Alvianta Surbakti penemu bunga bangkai atau Amorphophallus titanium dalam bahasa Karo nya bunga Tubung pada Jumat (9/12) mengatakan, tiba – tiba pandangan matanya melihat bunga Tubung yang mulai meninggi sekitar dua meter, dengan memiliki badan bunga bangkai sebesar anak bayi.

Hingga saat ini, bunga Tubung tersebut masih dalam keadaan kuncup atau belum mekar, yang sekarang dilestarikan warga sekitar bersama dengan karang taruna.

Dijelaskannya, dalam kawasan hutan Desa Merlawan ini memang kerap tumbuh bunga bangkai, dalam satu tahun bisa ditemui warga sekitara antara tiga, dan empat bunga Tubung yang hidup mulai membesar. Namun,untuk kelestariannya sangat minim dijaga warga.

“Bunga bangkai memiliki keunikan tersendiri. Dimana batang pohon nya, tumbuh, dan berjarak sekitar puluhan meter dari bunganya. Kelestarian bunga bangkai minim disadari warga. Lantaran ada warga yang merusaknya, atau membawa pulang bunga bangkai tersebut guna ditanam di halaman rumahnya. Hidup bunga bangkai tidak bisa jauh dari batang pohon, dimana akar bunga nya berhubungan langsung kepada bunganya, guna kelangsungan hidupnya,” ucapnya.

Prediksi Alvianta, bunga Bangkai tersebut akan mekar sempurna pada hari Natal 25 Desember mendatang.Dan akan dijaga oleh warga desa,serta karang taruna.

Saat ini, jalan menuju area bunga bangkai tersebut sudah dibenahi warga, dengan mendirikan anak tangga.Pembenahan tersebut dilakukan agar para pengunjung dapat dengan mudah melintasi jalur hutan menuju arah jalan bunga bangkai. Ditambah lagi jalur akan dilengkapi dengan arah penunjuk.

“Jalur lintas disertai dengan penunjuk arah sudah kita sediakan, agar warga yang ingin berkunjung melihat langsung bunga langka ini bisa sampai ke tujuan tanpa tersesat di dalam hutan, dan kami warga desa bersama karang taruna juga siap menjadi penunjuk jalan,” ucap Alvianta Surbakti. (mtd/epm)

=================