medanToday.com,BINJAI – Sungguh malang nasib Syahriani Siregar. Ibu tua yang sudah berusia lanjut tersebut harus terbaring di salah satu gubuk di Jalan Gunung Jaya Wijaya, Binjai, Senin (4/6). Serta merebah di atas kasur kusam karena menderita gangren.

Syahriani merupakan ibu tua yang lahir pada 31 Desember 1950. Dia sudah tiga bulan hanya terbaring di tempat tidur karena tidak memperoleh pengobatan yang maksimal.

Sebelumnya Syahriani sudah pernah dibawa salah satu tokoh pemuda Binjai bernama Khairul berobat ke salah satu rumah sakit umum di Binjai. Namun tidak puas dengan pelayanannya, Syahriani akhirnya pulang ke rumahnya dalam keadaan masih sakit.

Khairul yang saat ini menjabat sebagai sekretaris DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pun mengabarkan pada Sihar Sitorus tentang kondisi Syahriani. Serta mengajak Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) tersebut untuk menjenguk dan melihat kondisi Syahriani yang sudah sangat memprihatinkan.

Sesampainya di gubuk yang dihuni Syahriani, Sihar langsung menyapa ibu tua tersebut. Menggenggam tangannya dan tidak sadar, Sihar meneteskan air mata. Secara spontan ia memanggil dokter pribadinya untuk memeriksa keadaan Syahriani. Setelah diperiksa, dokter pribadi Sihar yang bernama Alter menjelaskan bahwa dia mengalami penyakit gangren.

Alter menjelaskan bahwa gangren adalah sebuah kondisi yang sangat parah dan serius pada bagian tubuh tertentu yang terjadi akibat kematian banyak jaringan pada sekitar bagian tubuh tersebut.

Kematian jaringan ini pada dasarnya terjadi akibat berkurangnya atau terhentinya aliran darah ke bagian tersebut. Kondisi ini bisa saja disebabkan oleh adanya luka, infeksi, trauma, atau bahkan gangguan akibat penyakit kronis lainnya pada tubuh penderita.

Mendengar penjelasan tersebut Sihar langsung meminta agar Syahriani dibawa ke rumah sakit serta harus didampingi tim medisnya. Malam itu juga, Khairul bersama Alter mengurus perawatan Syahriani ke rumah sakit serta mengirimkan satu dokter pendampingan lagi yakni dokter Yadid.

Saat ini menurut dokter Yadid, Syahriani sudah ditangani pihak rumah sakit. Pihaknya sebagai tim medis pendampingan yang ditugaskan Sihar Sitorus sedang melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit terkait tindakan medis yang akan diambil.

“Karena kewenangan pengambilan tindakan medis adalah pihak rumah sakit,” katanya.

Sebelum dibawa ke rumah sakit, Syahriani mengaku bahwa dia tidak memiliki kerabat yang dapat menopang hidupnya. Dia hanya dibantu tetangga yang peduli denganya. Khairul yang membawa nenek tua tersebut ke rumah sakit dengan menggunakan fasilitas BPJS sangat membantunya. Terlebih ketika dia dapat membawa Sihar Sitorus untuk melihat keadaannya dan menolongnya.

“Dia yang menggendong saya kemarin dan membawa saya berobat pak. Saya sudah pasrah, karena tidak ada yang peduli terhadap hidup saya,” terangnya.

Sementara Sihar Sitorus mengatakan bahwa sangat memprihatikan. Melihat kondisi Syahriani boru Siregar tersebut menjadi salah satu pelajaran agar ke depan ada fasilitas yang mengakomodir kebutuhan orang tua lanjut usia.

Sumut menurut Sihar butuh rumah khusus yang bisa merawat para lansia yang sedang menderita penyakit parah. Rumah khusus jompo yang sedang sakit akan sangat diperlukan agar tim medis juga bisa fokus mengobati mereka.

“Ini tanggungjawab kita generasi muda sebagai bentuk kepedulian terhadap orangtua kita. Mereka butuh bantuan kita,” katanya.(mtd/min)

======================