medanToday.com, MAKASSAR – Aksi brutal pengantar jenazah di Makassar tidak hentinya terjadi dan terus menelan korban. Aparat kepolisian pun menciptakan program pengawalan.

Selain program pengawalan jenazah, personel Bhabinkamtibmas dituntut mendapat informasi tentang adanya warga yang meninggal di wilayah tugasnya. Kemudian bisa melaporkan hal itu ke Polsekta setempat dan Polrestabes Makassar.

“Warga diimbau untuk meminta pengawalan iring-iringan pengantar jenazah di Polrestabes Makassar dan jajarannya. Para Bhabinkamtibmas di masing-masing kelurahan untuk lebih awal mengetahui tentang ada warganya yang meninggal dengan berkoordinasi pihak kelurahan, RW, dan RT,” kata Wakil Kepala Polrestabes Makassar AKBP Hotman Sirait ketika dikonfirmasi, Senin (11/12/2017).

Hotman menegaskan, kasus pengantar jenazah yang merusak mobil seorang mahasiswi saat berpapasan di jalanan tetap diusut. Rencananya, korban akan melaporkan peristiwa yang menimpanya, tetapi setelah proses ujiannya selesai di kampus.

“Tetap diusut, korban akan melapor setelah ujian di kampusnya. Di samping terus diupayakan penyelidikan untuk mengungkap pelaku. Kasat Reskrim sudah komunikasi dengan korban atau pemilik akun yang posting kejadian kebrutalan pengantar jenazah di Makassar,” bebernya.

Sebelumnya diberitakan, aksi brutal pengantar jenazah di Kota Makassar masih terjadi dari dulu hingga sekarang. Pengantar jenazah yang mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm membawa bendera putih dan kayu ini ugal-ugalan di jalan. Biasanya pengantar jenazah yang jumlahnya mencapai ratusan orang ini mengayun-ayunkan kayu, bahkan memukul kendaraan yang melintas di jalan.

Kini, kebrutalan pengantar jenazah kembali dikeluhkan oleh seorang mahasiswi yang mobilnya dirusak saat melintas di jalanan.

Aksi brutal pengantar jenazah di Makassar pun terekam video dan diunggah oleh akun lnstagram @putryaprilla. Pada video itu, dia mencantumkan kronologi kejadian yang dialaminya.

(mtd/min)