Fatahillah Ginting (mtd/fri)

medanToday.com, MEDAN – Tak ada yang abadi. Apapun yang hidup di dunia ini tidak akan kekal. Lambat laun seiring berjalannya waktu apapun yang terjadi di setiap detik kehidupan hanya akan tersimpan dalam ingatan.

Tak ingin melewatkan setiap kenangan dalam hidup ini, yang pada akhirnya membuat seorang Fatahillah Ginting mencoba untuk menyimpan jalan hidupnya dalam bingkai potret. Menekuni pekerjaannya sebagai seorang fotografer profesional yang kini berhasil mengantarkan namanya di kancah nasional.

Awal kuliah di tahun 2005, lelaki yang akrab disapa Fata ini memang menyukai hobi untuk mengabadikan gambar. Dorongan semangat dari teman-temannya, hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk menjadi seorang fotografer yang diawali dari foto buku tahunan dan kegiatan dalam acara-acara kecil lainnya. Sampai pada Maret 2015 lalu, Fata memutuskan untuk membuka usaha ini sendiri karena ingin serius sebagai fotografer dalam event wedding.

Mencoba untuk membuka usaha sendiri bukanlah hal yang mudah bagi Fata, jatuh bangun dirasakannya dalam proses untuk keberhasilan hingga pada Oktober lalu, pembuktian dirinya akhirnya dipercaya untuk menjadi fotografer dalam acara resepsi pernikahan Putri Presiden, Jokowi yakni Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution yang diadakan di Solo serta acara Ngunduh Mantu yang digelar di Kota Medan.

Perasaan bangga akan pencapaian yang diraih, tak membuat Fata bersombong diri sampai di situ. Dengan atmosfer berbeda seperti yang klien biasanya, menjadikan momen ini sebagai pembelajaran untuk lebih baik lagi dalam bekerja.

“Jujur, sampai nggak bisa ngomong karena bahagianya. Tidak percaya awalnya jika Mbak Kahiyang yang memesan jasa saya untuk hari bahagianya,” ungkap Fata sambil mengingat ketika dirinya dipercaya menjadi fotografer acara putri orang nomor 1 di Indonesia ini.

Kini, meskipun dirinya disibukkan dengan tuntutan pekerjaan tak membuat Fata merasakan lelah dalam dirinya, karena ia telah memutuskan untuk mengembangkan passion-nya untuk mengabadikan momen orang-orang di hari bahagianya.

“Yang terpenting dinikmati saja setiap perjalanannya, jangan dijadikan beban. Karena hal yang dikerjakan dengan hati, akan terasa lebih baik hasilnya nanti,” ujar Fata. (mtd/fri)

========================================================