medanToday.com,MEDAN – Pemberian marga Siregar kepada Kahiyang Ayu yang digelar di kediaman Doli Sinomba Siregar, Jalan Suka Tangkas, Medan Johor, Selasa (21/11) berjalan dengan lancar.

Dalam rapat adat yang dilakukan, muncul wacana dan usulan untuk memberikan marga kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yang hadir mewakili keluarga Muhammad Bobby Afif Nasution. Darmin menjelaskan wacana pemberian marga kepada Jokowi sudah terlontar. Namun belum tahu kapan pemberian marga kepada Jokowi akan dilaksanakan.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (tengah). MTD/Boedhi Gaspa

“Kita itu datang tadi kan acaranya meminta marga buat Kahiyang dan itu disetujui. Ada dari marga lain, yang mengusulkan supaya sekaligus diberi marga kepada Pak Jokowi,” kata Darmin Nasution.

Darmin mengungkapkan, perihal pemberian marga Siregar kepada orang nomor satu di tanah air itu telah disetujui oleh keluarga besar Siregar.

“Marga Siregar sudah menjawab. Kita setuju saja, senang saja. Tapi masa dengan acara seperti ini memberi marga kepada Pak Jokowi. Kita cari waktu yang lain,” jelas Darmin.

Menurut Darmin, pemberian marga perlu dilaksanakan agar seseorang punya kedudukan yang jelas dalam adat Tapanuli Selatan. Apalagi pria atau wanita yang dipersunting diluar suku Mandailing.

Dalam adat Mandailing Kahiyang harus ditabalkan dengan marga dari ibu kandung Bobby. Sehingga marga Siregar yang disematkan. Pemberian marga kepada Kahiyang dilakukan dengan cara keluarga Nasution datang ke rumah Siregar untuk meminta marga.

“Kita, apakah Suhut, Anak Boru, Kahanggi datang berombongan untuk menyampaikan permohonan agar Kahiyang diberikan Marga Siregar. Itu berjalan dengan baik semuanya,”papar Darmin.

Lebi lanjut Darmin mengungkapkan, setelah menyandang status sebagai marga Siregar, Kahiyang pun punya hak dan kewajiban. Dimana Kahiyang harus banyak belajar agar memahami istilah-istilah panggilan yang ada di adat Tapanuli Selatan.

“Kalau Kahiyang kepada Nasution, dia manggilnya Amangboru. Kita harus menghormati apa yang terjadi dalam keluarganya. Kalau ada kesusahan gak perlu diundang -undang, datang saja langsung. Itu kewajiban kita. Sebaliknya, ke pihak dia itu memanggil tulang. Dia harus rajin-rajin dengar apa yang ada di keluarga itu. Itu keluarga Tulang saya. Kalau ada apa-apa tanpa diundang harus datang,” pungkas Darmin.

Dalam kesempatan itu, Darmin datang sebagai Suhut Kahanggi. Dalam adat Mandailing, Suhut Kahanggi merupakan Bosnya Kahanggi. Dirinyalah yang meminta marga kepada Marga Siregar.(mtd/bwo)

==============