Dinilai Lihai Dalam Berperang, Ahok Diberi Marga Oleh Warga Suku Karo

Ahok diberi marga Karo Karo, oleh warga Suku Karo di Jakarta. Merdeka.com/Achmad Fikri Faqih Haq

JAKARTA,MEDAN TODAY.com – Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menerima gelar kehormatan marga Karo-karo dari Pengetua Adat Suku Karo di Cililitan, Jakarta Timur, Beton Ginting. Pemberian tanda kehormatan itu dilakukan di Rumah Lembang di Jalan Lembang, Jumat, 18 November 2016.

“Kami dari suku Karo memberikan marga Karo-Karo supaya Pak Ahok bisa memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017,” kata Beton Ginting, Jumat pagi.

Marga Karo-karo merupakan salah satu marga dalam suku Karo. Marga ini juga salah satu dari lima marga besar, yaitu Tarigan, Ginting, Sembiring, dan Perangin-angin. Beton mengatakan sebetulnya Ahok lebih mirip salah satu tokoh perang dari suku Ginting. Sosok Ahok dinilai memiliki karakter temperamental, tapi lihai dalam berperang.

Namun suku Ginting yang membawa kemenangan dalam perang tidak bisa mempertahankan kemenangannya. Sosok suku Ginting dinilai tidak bisa menghadapi perang lanjutan karena kurang lihai berstrategi perang. Sosok ini, kata Beton, mirip salah satu tokoh asal Cina bernama Cao-Cao yang temperamental.

Untuk itu, Beton memberikan Ahok marga Karo-karo yang lebih baik. Menurut Beton, suku Karo adalah sosok yang lemah lembut, tapi ahli strategi perang. Saat ini, kata dia, sudah banyak tokoh asal Karo yang sukses.

“Setelah kami rembukan, Pak Ahok perlu strategi yang kalem, tapi posisi tetap. Pak Ahok bukan lagi Ginting, tapi Karo-karo, sosok yang ahli pikir dan strategi, ahli catur dunia,” ujar Beton.

Dalam pemberian penghormatan itu, Beton menyematkan beberapa tanda atau simbol sebagai sosok tertinggi. Beton memakaikan topi bulang-bulang, selendang langge-langge, dan sarung kampo. Penganugerahan itu diramaikan puluhan orang yang berasal dari suku Karo yang ada di DKI Jakarta.(mtd/min)

 

 

 

sumber: Tempo