medanToday.com, LANGKAT -Di hari kedua berada di Kabupaten Langkat, Djarot Saiful Hidayat disibukkan dengan melayani permintaan masyarakat untuk berbincang, bersalaman hingga berfoto.

Hal itu terlihat saat Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) tersebut menghadiri Israk Mikraj bersama masyarakat dikediaman Mustafa, tokoh masyarakat di Desa Paya Glugur, Kecamatan Sei Lepan, Jumat (6/4/2018) malam.

Kemudian, Sabtu (7/4/2018), Djarot sarapan dan ngopi di Pangkalan Berandan dan Pangkalan Susu, selain itu meninjau dermaga serta berbelanja di pasar. Masyarakat di dua kecamatan di Langkat itu sangat antuasias menyambut kehadiran Djarot.

Usai bersilaturahmi dengan masyarakat Pangkalan Susu dan Pangkalan Berandan, Djarot menuju Kota Tanjung Pura untuk menyapa masyarakat yang sedang memeriksakan kesehatan dan mata gratis yang digelar relawan di Lapangan Sukamaju, Kecamatan Tanjung Pura dan sore harinya bersilaturahmi dengan masyarakat Kecamatan Hinai.

Di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Hinai, Djarot disambut dengan tarian Melayu yang dipersembahkan anak-anak PAUD sebelum mengukuhkan Tim Pemenangan Pujakesuma Centre Kabupaten Langkat.

Dalam kesempatan itu, Djarot menyampaikan bahwa Sumatera Utara itu butuh pemimpin yang melayani, pemimpin yang mengabdi untuk mensejahterakan masyarakat. “Kalau bahasa Bataknya, parhobas,” sebut Djarot di hadapan ribuan warga Hinai yang didominasi ibu-ibu.

Djarot menyampaikan, yang dibangun itu, pertama sumber daya manusianya. Membangun SDM supaya otaknya cemerlang, hatinya senang, perut kenyang dan isi dompet tidak kurang.

Supaya otaknya pintar, masih kata Djarot, maka diluncurkan Kartu Sumut Pintar. Pelajar setingkat SMA/SMK yang tidak mampu bebas biaya sekolah. Kemudian yang ingin melanjutkan pendidikan ke universitas negeri, tapi tidak mampu akan diberikan beasiswa Rp12 juta per tahun. Lalu, supaya hati senang maka harus sehat. Maka diluncurkan Kartu Sumut Sehat.

“Jadi, bapak ibu yang kurang mampu, kalau sakit tidak usah takut ke rumah sakit. Lewat Kartu Sumut Sehat, yang tidak mampu gratis berobat,” tutur Djarot.

Kemudian, agar perutnya kenyang, dompetnya tidak kurang, Djarot menjelaskan, akan ada Kartu Sumut Sejahtera. Ia mencontohkan untuk petani. Ketika panen raya, pemerintah harus memberikan jaminan harga. Kemudian, bagi pedagang, diberikan bantuan modal agar tidak sampai berurusan dengan rentenir.

Kepada masyarakat yang hadir, Djarot mengingatkan bahwa Djarot memang orang Jawa, Sihar Sitorus orang Batak. Tapi Djarot bukan milik orang Jawa saja, Sihar juga bukan milik orang Batak, tapi milik warga Melayu, Mandailing, Cina, Nias, Aceh, Banjar, India, Minang dan semua suku yang ada di Sumatera Utara.(mtd/min)

=====================