Fokus Energi Otak (FEO) bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat (ACT) menggelar pelatihan FEO untuk anak-anak pengungsi Rohingya di Hotel Beraspati Jalan Brigjen Jamin Ginting.
Fokus Energi Otak (FEO) bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat (ACT) menggelar pelatihan FEO untuk anak-anak pengungsi Rohingya di Hotel Beraspati Jalan Brigjen Jamin Ginting.

medanToday.com, MEDAN – Fokus Energi Otak (FEO) bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat (ACT) menggelar pelatihan FEO untuk anak-anak pengungsi Rohingya di Hotel Beraspati Jalan Brigjen Jamin Ginting.

Marketing Communication ACT Kota Medan, Muhammad Rizky mengatakan, pelatihan ini merupakan program yang diinisiasi oleh dua orang bernama Dheva dan Shinta sebagai bentuk kemanusiaan terhadap para pengungsi yang ada di Medan.

“Adanya kasus pembantaian terhadap etnis Rohingya dan adanya para pengungsi, di mana untuk di Indonesia ada di Kota Medan, mereka meminta bantuan kepada ACT untuk mefasilisatori melakukan pelatihan kepada anak-anak Rohingya,” jelas Rizky kepada medanToday.com.

Pelatihan ini, Kata Rizky, mampu membuka kinerja otak dan meningkatkan pemikiran pesertanya hingga 20%.

“Pelatihan ini diajarkan bagaimana mereka biasa membaca dengan jari, mereka bisa membaca dengan kaki, cukup diraba ataupun mereka bisa menebak warna dengan kondisi mata tertutup,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, CEO Fokus Energi Otak, Dheva mengatakan, pelatihan ini para peserta harus benar-benar fokus.

“Otak setiap orang berbeda-beda, ada yang cepat bisa nemerima dan ada juga yang lambat dalam fokus menerima, untuk tahap ini lebih pada teknik mencium dengan mata tertutup, maka mereka akan tahu apa warna yang kita tunjukkan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pelatihan ini juga bisa digunakan sebagai terapi bagi pecandu narkoba bahkan orang yang menderita depresi berat.

“Sudah banyak kita sembuhkan dari anak-anak hingga orangtua, bahkan baru-baru ini kita menyembuhkan seorang tentara yang depresi sangat berat,” Ungkap Dheva.

Pada program pelatihan fokus otak ini, ACT dan FEO berharap anak-anak pengungsi Rohingya dapat meningkatkan semangat belajar dan terus mengejar cita-cita untuk kehidupan yang lebih baik.

(mtd/non)