Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU, Imanuel Silaban yang merupakan korban kekerasan dilarikan ke rumah sakit guna perawatan. MTD/Ist

medanToday.com, MEDANBip…Bip…Bip… Suara mesin pendeteksi aktivitas jantung terdengar nyaring. Udara dingin menghempas tubuh ketika pintu kaca itu terbuka, semua orang yang ada didalamnya seolah membisu.

Sosok wanita dengan jaket merah yang menutupi tubuh kecilnya, berdiri tepat disamping pria yang terbaring di atas tempat tidur.

BACA JUGA:

Mata wanita berkulit sawo matang terlihat sembab. Ntah sudah berapa banyak air mata yang keluar ketika ia melihat sosok pria yang tidak lain adalah buah hatinya.

“Ambil pisau mak, putuskan talinya ini Mak. Kayak gitu tadi si Nuel mengigau, karena kakinya diikat,” kata wanita bermarga Siahaan yang tidak lain adalah Ibu Imanuel, kepada medanToday.com, Sabtu (21/10/2017).

BACA: Catatan Kelam Kebrutalan Satpam USU Selama 13 Tahun Terakhir

Seakan tak mampu menahan duka, wanita tersebut berjalan perlahan meninggalkan ruangan pasien menuju ruang tunggu keluarga.

Ia hempaskan tubuhnya perlahan di kursi panjang tempat keluarga pasien menunggu.

Tatapan mata perempuan tersebut terlihat kosong. Seakan dia memikirkan kejadian yang menimpa buah hatinya.

BACA: Kekerasan di Kampus USU, ARIEF TARIGAN : Ada Apa Dengan Situasi Sosial Kita

Diinjak, dipukul, bahkan diseret begitulah Imanuel Silaban, seorang Mahasiswa USU diperlakukan oleh segerombolan security kampusnya.

Hingga saat ini, Nuel hanya bisa terbaring lemas di ruang ICU RS Columbia Asia. (mtd/non)

==============