Ilustrasi turbulensi (Sumber: Hagahtoday.com)

medanToday.com, MEDAN – Peristiwa turbulensi pesawat Batik air dari Jakarta menuju Medan yang mengakibatkan beberapa penumpang dan pramugari luka-luka, Selasa (24/10/2017), disebutkan pihak Otoritas Bandara Kualanamu terjadi karena faktor alam.

Menurut Senior Communication and Legal Manager Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, CAT itu terjadi akibat kondisi cuaca seperti hujan deras dan angin kencang.

Ini kata Wisnu dapat terjadi pada pesawat apa pun. “Pada saat itu kan memang kondisinya hujan deras dan angin kencang. Itu lah yang terjadi pada pesawat (Batik Air). Jadi ini murni kondisi alam bukan pesawatnya,” ujar Wisnu,  Rabu (25/10/2017).

BACA: Penumpang & Pramugari Batik Air Alami Patah Tulang Akibat Turbulensi

Pesawat mengalami turbulensi pada saat 20 menit memasuki Kualanamu atau diperkirakan berada di atas Danau Toba.

Kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa, 24 Oktober 2017 sekitar pukul 15.00 WIB. Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6890 tipe B737-800 NG itu membawa 114 penumpang. Akibat kejadian ini, penumpang dan pramugari mengalami luka.

BACA: Di Atas Danau Toba, Pesawat Batik Air Turbulensi, Penumpang dan Pramugari Luka-luka

Setelah mendarat pada pukul 17.33 WIB, langsung dilakukan pengecekan oleh teknisi dengan pihak otoritas bandara.

Setelah dilakukan pengecekan tidak ditemukan kerusakan selanjutnya pesawat itu kemudian diterbangkan kembali mengangkut penumpang ke Jakarta pada pukul 00.10 WIB. (mtd/min)

===============