Irwan Saputra
Irwan Saputra

medanToday.com, MEDAN – Cita-cita menjadi orang sukses merupakan keinginan semua orang. Namun untuk mencapai itu semua tidaklah instan. Harus ada usaha dan perjuangan yang dilakukan.

Seperti beras tanpa dimasak tak akan menjadi nasi. Namun jangan sampai juga nasi menjadi bubur.

Hidup itu pilihan, pilihan menentukan nasib diri sendiri untuk menjadi seperti yang diinginkan, atau hanya pilihan yang hanya sebatas ucapan yang berimajinasi di pikiran.

Untuk itu, lakukanlah dan jangan hanya berhenti sebatas ucapan belaka. Sebagai gantinya dari usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka akan ada hasil berbuah manis yang akan didapat.

Seperti sosok Irwan Saputra.

“Sebelum tamat S-1 saya sudah punya cita-cita melanjutkan kuliah S-2 keluar Negeri, namun mimpi itu tidaklah mudah,” itulah ucapan yang diungkapkannya kepada reporter medantoday.com di Belawan, Kamis (7/12/2017).

Sebelum mendapatkan Beasiswa LPDP, banyak perjuangan yang telah dilakukan pemuda kelahiran Jambi, 21 Juni 1992 untuk mencapai mimpinya itu.

Irwan yang merupakan alumni Universitas Negeri Medan jurusan Sastra Inggris angkatan 2010 ini memiliki hobi menulis. Namun hobinya lahir saat ia menjejakkan kaki di perkuliahan. Semasa itu juga, pemuda berusia 25 tahun ini aktif dalam berorganisasi.

“Saya mengikuti organisasi Senad Mahasiswa dari tingkat fakultas sampai ke tingkat universitas,” tuturnya.

Tak hanya itu saja, Pemuda keturunan Melayu Deli ini pun juga memiliki segudang prestasi yang selalu ia raih dalam perlombaan menulis Essai dan LKTI tingkat Nasional dan Internasional.

Sementara itu cita-cita sosok Irwan tak terhenti sampai di situ saja, Usaha terus dilakukannya. Walaupun sebelum tamat S-1, ia sempat diterima menjadi seorang Reporter program Tv One, namun Irwan hanya bertahan selama 5 bulan saja dengan alasan yang enggan disebutkannya itu.

Semasa kuliah juga Irwan mendirikan komunitas menulis yg berjudul English Development Writing Club.

“Dan sampai sekarang masih ada di jurusan Bahasa Inggris, Unimed,” tuturnya.

Setelah tamat S-1, beasiswa melanjutkan studinya ke luar negeri belum kesampaian. Namun ia tak patah semangat.
“Ketika gagal aku coba lagi, karena semuanya ada jalan keluarnya,” katanya lagi.

Namun, selesai tamat S-1, Irwan mengatakan seperti kehilangan fashion, karena selama berorganisasi jiwa sosialnya telah dibangun dalam dirinya.

Dan alasan itulah yang menjadi tombak awal dibangunnya Perpustakaan Terapung. Perpustakaan yang terletak di Kampung Nelayan, Seberang Belawan Kota Medan.

“Tepat pada tanggal 27 Januari 2014 saya mendirikan Perpustakaan Terapung,” ungkap Irwan.

Selain itu, Irwan juga pernah menjadi seorang Wartawan Media Indonesia di Jakarta, namun hanya bertahan selama satu tahun.

“Saya keluar karena saya bercita-cita ingin lanjut kuliah keluar negeri, walaupun pada saat itu saya belum diterima beasiswa, disatu sisi teman-teman saya banyak yang kontra dengan keputusan saya, namun saya sudah berkonsultasi dengan orangtua saya, dan mereka mendukung saya,” kata Irwan.

Irwan mengaku bukanlah orang berada, namun mimpinya juga semakin membuatnya semangat untuk itu, karena menjadi wartawan membuat ia tidak bisa fokus untuk meraih cita-citanya.

Namun saat itu juga, Pejabat di Jakarta menawarkan dirinya menjadi penulis buku atau Gost Writer. Dan saat itu juga ia sangat bersyukur akhirnya Beasiswa LPDP menerimanya di The George Washington University, Washington Dc, Amerika.

“Alhamdulillah, Insya Allah 16 Januari 2018 nanti, saya sudah berada di Amerika melanjutkan S-2 saya jurusan Manajemen Komunikasi,” ungkapnya.

Inilah pengalaman yang membuat hidupnya memiliki banyak arti, sebuah tekad yang selalu membuatnya semakin bersemangat menggapainya.

Dengan motivasi bagi sosok Irwan Saputra bahwa selama menjalani hidupnya tidak pernah menganggap semua itu halangan karena itulah hidup yang terus dijalani.

“Modalnya itu bagi saya berani, jadi apabila gagal coba lagi, karena saya juga bukan orang yang pintar. jangan jadikan itu sebuah halangan. Dan intinya jujur, berani, jangan pernah merugikan orang lain dan bantu orang lain,” tutur Irwan dari pengalaman hidupnya.

(mtd/sti)