Warga Jalan Lama Kota Tebing tinggi sedang membersihkan barang-barangnya yang terkena banjir, Minggu (3/12/2017). (Tribun Medan)

medanToday.com, TEBINGTINGGI – Sejak kemarin hingga hari ini, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara masih dikepung banjir, Minggu (3/12/2017). Banjir dikabarkan merendam pemukiman warga sejak Sabtu 2 November kemarin. Ketinggian air mulai dari satu hingga dua meter.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), total korban yang terdampak bajir sebanyak 4.833 keluarga dengan total sekira 18.000 jiwa.

Sekretaris BPBD Kota Tebing Tinggi Hendra, mengatakan, belum ada dilaporkan korban jiwa akibat banjir tersebut.

“Warga sudah evakuasi, kita juga sudah mendirikan tenda tenda pengungsian. Warga diimbau mengikuti petinjuk petugas,” kata Hendra.

Banjir merendam 21 kelurahan di lima kecamatan di daerah berjuluk Kota Lemang itu. Diantaranya adalah, Kecamatan Tebing Tinggi Kota Kecamatan Padang Hulu, Kecamatan Padang Hilir, Kecamatan Rambutan dan Kecamatan Bajenis. Ketinggian air di kawasan itu beragam.

“BPBD juga sudah mendistribusikan makanan ke beberapa lokasi terdampak banjir,” pungkas Hendra.

Seperti dikutip dari Tribun Medan, Sejumlah warga korban banjir di Jalan Lama Kota TebingTinggi, mengeluhkan lambannya tanggapan dari pemerintah kota yang belum memberikan bantuan sampai saat ini.

Terpantau, kawasan ini masih digenangi air setinggi 50 centimeter, pada Minggu (3/12/2017).

Menurut seorang warga Yusuf Effendi Nasution, sampai saat ini, pihak pemerintah kota belum datang untuk memberikan bantuan kepada korban banjir.

Saat ia menanyakan ke lurah, pihak kelurahan mengatakan Pemko tak sanggup membiayai, karena yang terkena dampak sebanyak lima kecamatan.

“Sampai saya ngomong, kemana saja uang rakyat itu? Saking tidak adanya bantuan,” ujar Yusuf.

Beberapa warga lain Desi, menambahkan, memang sudah ada bantuan dari perseorangan, seperti dari badan pertanian dan beberapa orang dari DPRD.

Tapi hanya beberapa kelompok saja yang mendapatkan bantuan, bantuan dirasa tidak cukup dan pembagiannya tidak merata.

 

“Maunya dari Pemko langsung lah yang turun tangan, terlebih Walikota,” ujar Desi.

Dikatakan Kepling lingkungan V, kelurahan sri padang, Abdul hadi Nasution, pengungsi saat ini sangat membutuhkan bahan makanan.

Selain makanan siap santap, warga juga membutuhkan air bersih untuk keperluan minum dan memasak.

(mtd/min)

========================================================