Sejumlah pengemudi ojek Online menyampaikan aspirasi mereka kepada Calon Wakil Gubernur normor urut 2, Sihar Sitorus pada jam makan siang di warung Halima, Jalan Bima Sakti, Medan, Sumut, Kamis (22/2/2018).

medanToday.com, MEDAN – Sejumlah pengemudi ojek online mengadu kepada Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua Sihar Sitorus. Itu disampaikan langsung saat para pengemudi menghampiri Sihar di Warung Halimah Jalan Bima Sakti, Medan, Kamis (22/2).

Curhatan tersebut disampaikan mereka beralasan dengan kondisi yang terjadi belakangan ini. Dimana, para pengemudi taksi online terjerat dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No 108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

“Permasalahan di ojek online ini, terutama mobil mengharuskan ada KIR dan SIM A Umum. Sedangkan KIR ini tidak membantu driver. Ini yang memberatkan sekarang,” aku salah seorang supir ojek online.

Sejumlah pengemudi ojek Online berfoto bersama usai menyampaikan aspirasi mereka kepada Calon Wakil Gubernur normor urut 2, Sihar Sitorus pada jam makan siang di warung Halima, Jalan Bima Sakti, Medan, Sumut, Kamis (22/2/2018).

Tak hanya itu, permasalahan utama yang dirasakan adalah jaminan keamanan dan kenyamanan para pengemudi taksi online ini. Tidak sedikit konflik dan kisruh yang terjadi antara pengemudi ojek online dengan angkutan konvensional. Sampai saat ini, para pengemudi ojek online masih dihantui rasa ketakutan.

“Kami harapkan kenyamanan dan jaminan bagi kami untuk bekerja. Karena tiap ada trip kami masih ketakutan bersinggungan dengan angkutan lain, seperti angkot dan becak bermotor,” jelas mereka.

Mendengar keluhan pengemudi ojek tersebut, Sihar menilai, pemerintah sepatutnya mengikuti perkembangan jaman. Tak dipungkiri, jika aplikasi berbasis angkutan online saat ini membantu masyarakat, khususnya perkotaan yang pada akan lalu lintas. Tak ayal, pemerintah juga harus bersiap menyikapi perkembangan teknologi ini. “Seharusnya peraturan harus menyesuaikan dengan perkembangan saat ini,” tutur Sihar.

Namun demikian, Sihar juga menambahkan agar Pemerintah juga harus sigap mengakomodir kemauan dan keinginan dari kedua pihak, yakni angkutan konvesional dan pengemudi ojek online. Dan berharap cerita kisruh antara kedua pihak tersebut tak jadi produk pemberitaan di media massa.

“Pemerintah seharusnya menjadi mediator dengan membuka jalinan komunikasi, antara angkutan konvesional dan pengemudi online.Ya gunanya mengambil solusi yang baik kepada kedua pihak, tanpa ada yang tersakiti. Kalau keduanya bisa diakomodir, keseimbangan itu pastinya tercipta. Soal rezeki, Tuhan sudah mengaturnya ” Ungkap Sihar Sitorus kepada wartawan.

Diakhir pembicaraan, Sihar mengajak para supir ojek online menggunakan hak suaranya di Pilkada serentak mendatang. “Gunakan hak suara dan tentukan pilihan sesuai dengan hati nurani kalian semua untuk Sumut kedepannya,” pungkas Sihar.(min)

=================