medanToday.com,MEDAN – Dukungan dan doa agar Edy Rahmayadi dapat memimpin Provinsi Sumut juga datang dari keluarga besar alumni dan guru SMA Negeri 1 Medan (SMANSA). Para guru yang dulu pernah menjadi orangtua kedua, bagi Edy dan siswa lainnya di SMANSA, dipastikan ikut berjuang dalam Relawan SMANSA.

Kepada wartawan Bapak Habeahan, pria yang sempat menjadi Wali Kelas Edy Rahmayadi mengaku bangga dengan kesuksesan yang sudah diraih Edy sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Namun hal yang paling membanggakan lagi Edy rela menangalkan pangkat dan jabatannya hanya karena prihatin dengan kondisi Sumut yang martabatnya mulai tergerus.

“Ya tentu saya sangat bangga dengan Edy, apalagi saya pernah jadi Wali kelasnya saat dia kelas 1. Tapi memang sejak SMA sudah terlihat figur seorang pimpin dari Edy. Dia sudah menjadi teladan bagi teman-temannya,” ujar Habeahan yang masih terlihat sehat saat ditemui di Posko Relawan SMANSA, Jalan KH Wahid Hasyim, Sabtu (24/3/2018).

Senada, Guru lainnya yang pernah mendidik Edy Rahmayadi, Bapak K Pandiangan berharap cita-cita dan keinginan Edy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumut bersama calon wakil Gubernur Musa Rajekshah dapat terwujud.

“Sebagai orangtua dan guru tentu kita akan mendukung dan mendoakan murid-murid sukses. Apalagi kita tahu Edy Rahmayadi memiliki tugas mulia menjadi seorang calon gubernur meskipun harus korbankan jabatan yang dia punya untuk menjadi Sumut Bermartabat. Semoga Tuhan memberkati cita-cita beliau,” ujar Pandiangan.

Dalam kesempatan tersebut Pandiangan menceritakan kalau Edy Rahmayadi semasa SMAN dikenal aktif menekuni olahraga sepakbola. Edy juga mudah bergaul sehingga disenangi teman-teman di sekolahnya.

“Dia aktif main bola. Posisinya striker. Walaupun tubuhnya tidak terlalu tinggi tapi dia punya kecepatannya saat menyerang. Memang gaya kepemimpinan Edy sudah terlihatlah saat SMA,” kenang Pandiangan.

Sebelumnya Edy Rahmayadi mengaku bangga dengan dukungan dan doa yang ditunjukan rekan-rekan sesama alumni di SMAN 1 Medan. Apalagi dirinya bisa menyaksikan kehadiran para guru yang berjasa kepada para siswa di SMAN 1 Medan. “Saya senang guru-guru saya yang paling rajin bisa hadir di sini. Karena beliau-beliau inilah kita bisa seperti sekarang ini. Saya juga bangga dengan rekan-rekan alumni SMAN 1 Medan, rupanya saya tak sendiri di sini,” ujar Edy yang merupakan alumni angkatan 1979.

Dikatakan Edy bahwa dukungan dan doa dari rekan-rekan alumni SMAN 1 Medan merupakan modal dan tambahan semangat bagi dirinya untuk mewujudkan Sumut Bermartabat. Sebagai sesama alumni yang terikat dalam ikatan almamater Edy pun menilai bahwa suatu kewajaran jika para alumni SMAN 1 Medan mendukung dirinya pada pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur pada Juni 2018 mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Edy mengatakan kalau dirinya tidak sedang berkampanye melainkan sedang berdiskusi dalam sebuah keluarga yang didalamnya ada abang, adek, kakak dan orangtua.

“Saya sedang pulang kampung sangat wajar saya pulang ke Sumut, bukan ke Jatim. Karena kampung besar saya memang di sini. Saya yang minta pensiun agar saya bisa bersama abang-abang saya, kakak-kakak saya, adik-adik saya semua membangun Sumut yang bermartabat,” tegas Edy.

Kembali ditegaskan Edy, bahwa dia terpaksa mengubur impiannya dalam-dalam, meraih pangkat tertinggi sebagai Jenderal Bintang Empat hanya karena prihatin dengan kondisi Sumut yang wibawanya semakin hilang. Sejumlah kasus korupsi yang menyeret Gubernur Sumut dan anggota dewan merupakan salah satu puncak dari merosotnya wibawa Sumut, di mata masyarakat Indonesia. Kondisi ini semakin diperburuk lagi dengan tingkat kesejahteraan dan kenyaman hidup masyarakat Sumut yang semakin memprihatinkan.

Mempertegas keinginannya untuk bersama-sama alumni berjuangan menjadikan Sumut Bermartabat Edy pun menyanyikan lagu dengan lirik, “aku tak akan pernah menghianatimu” dan ‘bersama-sama kita lagi”. “Aku berjanji menjadikan Sumut Bermartabat. Dan tidak ada yang boleh berkhianat untuk Sumut, “pungkasnya.

Sementara itu Ketua Tim Relawan Eramas SMAN 1 Medan Khairul Oyong mengatakan bahwa para alumni siap memberikan dukungan untuk memenangkan Eramas. Sebagai keluarga besar SMAN 1, sudah selayaknya mendukung Edy Rahmayadi.

“Banyak alasan kenapa kita mendukung Bang Edy. Salah satunya beliau merupakan keluarga besar alumni Smansa. Bang Edy itu asli putra daerah dan memiliki komitmen yang tinggi akan menjadikan Sumut bermartabat. Ini sudah beliau buktikan dengan beraninya beliau mengorbankan pangkat dan jabatannya. Ini patut kita apresiasi dan sewajarnya sebagai keluarga, alumni smansa mendukung beliau. Moto kita, Satu Bersatu untuk Nomor Satu , menjadi Sumut Satu. Eramas, ” ujarnya. (mtd/ril)

=================