Djarot bersama Ahok. (sumber:internet)

medanToday.com, MEDAN – Pertarungan di Pilkada Sumut 2018 semakin menarik ketika muncul nama jagoan dari PDIP yakni Djarot Saiful Hidayat.

Kemarin, Senin (25/12/2017), Djarot Saiful tiba di Kota Medan sekitar pukul 19.30 WIB. Dari informasi yang berhasil dihimpun medanToday.com , Djarot ke Medan didampingi oleh istrinya Heppy Farida.

Untuk agenda Djarot di hari ini, Selasa (26/12/2017) adalah mengunjungi Kota Siantar, untuk mengikuti serangkaian agenda kegiatan PDI Perjuangan. (BACA: DJAROT Jagoan PDIP Dalam Gelanggang PILGUB SUMUT)

Seperti dikutip dari Tribun-Medan.com, dengan menaiki Alphard Hitam, Djarot menggelar pertemuan kader di Siantar Hotel. Ratusan kader pun menyambut antusias sembari meneriakkan Djarot Gubernur Sumut.

“Ke Pak Japorman (Ketua DPD Sumut PDI-Perjuangan), Saya bilang datang ke Sumatera Utara dalam rangka mau liburan, silaturahim, dan karena saya pengurus partai pasti harus ada konsolidasi,” katanya.

Sebelum ke Sumut, ia mengatakan bertemu dengan Mega Wati. “Sebelum saya ke sini saya ketemu dengan Ibu Mega, dan Ibu Mega menyampaikan salam kepada seluruh kader dan selamat Natal bagi yang merayakan,” ujarnya.

BACA : Munculnya Nama DJAROT Bisa Tingkatkan Partisipasi Pemilih di SUMUT

Kemudian ia menceritakan soal keberangkatannya ke Sumut. Selain bertemu Megawati, Djarot mengaku telah berjumpa dengan Ahok, yang kemudian berdialog soal kans Djarot yang disebut masuk radar Cagub di dua provinsi.

“Hari Sabtu, saya mengunjungi saya punya sahabat Pak Ahok di Mako. Rupanya, Pak Ahok memahami kalau saya masuk dalam radar untuk Sumut (Cagub Sumut), dan beliau juga tahu saya termasuk juga radar untuk Kalimantan Timur,” katanya.

Ahok pun memberikan wajangan pada Djarot yang masuk dalam dua bursa pemilihan kepala daerah itu.

“Pak Ahok sampaikan, Mas kalau memang harus memilih berjuang betul untuk menerapkan apa yang sudah dibangun dan diletakkan Pak Jokowi ketika membangun Jakarta, yang diteruskan Ahok dan ditutup oleh saya. Untuk menerapkan pola memerintah provinsi yang transparan, bersih, melayani yang benar-benar melibatkan warga. Untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga beliau sarankan dan lebih strategis dan baik apabila membangun Sumatera Utara,” jelasnya yang disambut riuh tepuk tangan kader

BACA JUGA:

“Terkait itu, Saya sudah juga berbicaara dengan Ibu Mega, tapi saya belum memberi jawaban. Karena keputusan itu melalui rapat Pleno. Makanya saya kemari (Sumut) rangka rekreasi untuk melihat signalnya kuat apa tidak. Kalau radar yang posisinya berada di atas ada, jadi kita harus pastikan signal yang berada di bawah kuat apa tidak, betul kuat. Kalau signalnya kuat berarti radarnya benar, ini tidak bohong,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, PDI Perjuangan akan segara mengumumkan sejumlah bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2018. Selain Jawa Barat dan Jawa Tengah, PDI-P juga akan mengumumkan bakal calon gubernur Sumatera Utara.

nama Djarot muncul sebagai “jagoan” PDI-P dalam gelanggang Pilgub Sumut 2018. Muncul nama Djarot karena adanya masukan dari masyarakat kepada PDI-P.

“Itu (nama Djarot Saiful Hidayat) aspirasi dari kelompok-kelompok relawan,” ujar Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto beberapa waktu lalu di jakarta.

Eks Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tersebut cepat merespon perihal dirinya masuk dalam daftar “jagoan” PDI-P di Pilgub Sumut 2018. Sebagai kader, Djarot siap jika diberi penugasan untuk maju pilgub.

“Sebagai kader, kalau sifatnya penugasan ideologis untuk memajukan daerah, membangun sistem pemerintahan yang bersih, dan mewujudkan keadilan sosial, pasti siap,” ujar Djarot,Sabtu (23/12/2017). (mtd/min)

========================================================