medanToday.com, JAKARTA – Industri pembiayaan masih mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif hingga sepuluh bulan pertama tahun ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai bulan Oktober 2017, piutang pembiayaan multifinance menyentuh angka Rp 411,19 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan setinggi 8,15% dibandingkan dengan catatan pada periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp 380,19 triliun.

Segmen pembiayaan multiguna sendiri masih mendominasi piutang pembiayaan yang dilakukan pemain leasing. Dimana outstanding dari jenis pembiayaan ini mencapai Rp 230,29 triliun.

Di samping itu, piutang sebesar Rp 111,18 triliun berasal dari pembiayaan investasi. Lalu Rp 23,52 triliun merupakan pembiayaan modal kerja.

Selain itu, ada pula pembiayaan syariah sebesar Rp 31,06 triliun.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menilai pertumbuhan industri pembiayaan sendiri disebabkan oleh sejumlah faktor. Diantaranya karena pemain pun banyak yang makin eksansif memperluas pasar.

“Ekspansi jariangan yang banyak dilakukan pelaku usaha ikut mendorong penyaluran pembiayaan,” kata dia belum lama ini.

Hingga Juli 2017, APPI sendiri sampai bulan Juli 2017, ada 4.329 unit jaringan yang dimiliki oleh perusahaan pembiayaan. Jumlah ini meningkat pesar dari tahun sebelumnya yang hanya berkisar 3.800 unit.

Di samping itu, ia menilai kondisi ekonomi juga sudah mulai berangsur membaik sehingga mendorong kinerja industri pembiayaan. Termasuk dari segmen pembiayaan alat berat yang mulai bergeliat setelah lesu dalam beberapa tahun ke belakang.

(mtd/min)