Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi di acara ikrar pemenangan calon kepala daerah PKS(Kompas.com/YOGA SUKMANA)
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi di acara ikrar pemenangan calon kepala daerah PKS(Kompas.com/YOGA SUKMANA)

medanToday.com, JAKARTA – Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ( Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi terlihat hadir dalam acara konsolidasi dan ikrar para calon kepala daerah yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Edy bahkan sudah mengenakan jas putih khas PKS lengkap dengan pinnya.

Edy berencana maju sebagai bakal calon Gubernur Sumatera Utara dalam pilkada serentak 2018.

Saat ditanya soal statusnya di TNI, Edy mengatakan sudah melayangkan surat pengunduran diri sejak dua bulan lalu.

“Sekarang dalam rangka proses pengakhiran saya dari militer, insya Allah dalam waktu dekat saya sudah sama-sama kalian jadi warga negara yang sipil,” ujarnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (4/1/2018).

Meski belum mengantongi surat pemberhentian resmi dari TNI, Edy mengatakan bahwa hal itu tidak akan mengganggu rencana pencalonannya sebagai calon gubernur Sumatera Utara.

Menurut dia, pendaftaran calon perserta pilkada yang jatuh pada 10 Januari 2018 cukup dengan surat pengunduran diri, tak perlu surat resmi pemberhentian.

Ia mengatakan, 30 hari setelah pendaftaran, baru surat pemberhentian itu keluar.

Saat ditanya apakah jas PKS yang ia kenakan itu adalah sinyelemen dirinya akan menjadi kader PKS setelah resmi berhenti dari TNI, Edy menjawab singkat.

“Ya, insya Allah,” kata dia.

Bahkan ia juga menunjukkan logo yang tersemat di saku kirinya jasnya. Logo tersebut adalah logo PKS.

Untuk maju di pilgub Sumut, Edy mengklaim sudah mendapatkan restu dari lima partai, yakni PKS, Gerindra, PAN, Golkar, dan Nasdem.

Kata dia, lima partai itu akan mendeklarasikannya dukungannya pada 7 Januari 2018.

(mtd/min)