medanToday.com,BALIGE – Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) kedepannya diharapkan dapat mengadakan program pelatihan pembuatan kaki palsu di Kabupaten Tobasa.

Hal itu disampaikan oleh Parulian Napitupulu salah satu penyandang disabilitas yang ikut dalam pengukuran untuk pembuatan kaki palsu. Ide tersebut dikatakan Parulian dengan maksud, dirinya dan rekan-rekannya yang penyandang disabilitas dapat membantu masyarakat yang bernasib sama di Tobasa dan sekitarnya.

“Harapannya ada pelatihan untuk buat kaki palsu, jadi kami bisa bantu teman lainnya yang bernasib sama dengan kami,” kata Parulian, Senin 27 Februari 2017 di dalam kegiatan pengukuran kaki palsu yang diadakan Martin Manurung Center (MMC) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tobasa.

Dengan begitu, para penyandang disabilitas dapat bekerja dan berkreasi. Sehingga tidak perlu berpangku tangan dan mengharapkan belas kasihan orang lain.

Gayung pun ternyata bersambut, Wakil Bupati Tobasa Hulman Sitorus dalam kesempatan yang sama pun tertarik untuk merealisasikan ide dari Parulian.

“Bisa juga itu, bagus juga. Nanti kita coba bicarakan soal program itu, ” kata Wakil Bupati Tobasa.

Namun, pihaknya butuh waktu untuk merealisasikan ide tersebut. Karena mereka belum mempunyai sumber daya manusia (SDM) untuk itu. Dirinya pun bermaksud untuk menggandeng MMC untuk mengadakan pelatihan itu.

“Bolehlah itu, Pemkab setuju kalau itu. Manfaatnya kan banyak, nanti biar Dinas Sosial kita yang atur,” imbuh Hulman.

Ia pun langsung memanggil Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tobasa untuk membahas hal itu dengan pihak-pihak terkait.

Pada pengukuran untuk pembuatan kaki palsu yang terselenggara atas kerjasama MMC, Prananda Surya Paloh (PSP) Foundation, Kick Andy Foundation serta Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Tobasa, sedikitnya 39 orang penyandang kaki palsu ikut ambil bagian.

Para penyandang disabilitas itu merupakan masyarakat dari empat kabupaten di kawasan Danau Toba yakni, Samosir, Tobasa, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara.

Sementara itu, Pendiri MMC Martin Manurung menegaskan, kegiatan ini dilakukan murni untuk membantu masyarakat. Itulah tujuan utamaya mendirikan Martin Manurung Center.

“Ini dilakukan untuk menolong dan memberikan perhatian saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Bukan untuk kepentingan politik,” tandasnya. (mtd/bwo)

=========