Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi menerima kalender Hijriah dalam muzakarah yang digelar Majelis Ulama Islam (MUI) Sumut menyambut Tahun Baru Islam 1483 Hijriah di gedung MUI Sumut, Minggu (2/10/2016). MTD/rumgabnurSU

MEDAN, MEDAN-TODAY.com – Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi menjelaskan, Pemerintah Provinsi terus memberi dukungan kepada MUI untuk bisa melakukan pembinaan berkesinambungan terhadap masyarakat agar kembali ke jalan yang benar.

“Melalui MUI dan Kemenag, saya berharap bisa satukan visi dan pandangan, apa yang bisa dilakukan dalam derap langkah yang sama, terpenting membangun SDM Sumut yang relijius,” ujar Gubsu Erry Nuradi dalam muzakarah digelar Majelis Ulama Islam (MUI) Sumut menyambut Tahun Baru Islam 1483 Hijriah di gedung MUI Sumut, Minggu (2/10/2016).

Tambahnya lagi, dukungan yang diberikan kepada MUI Sumut dalam perannya menjadikan umat yang religi dengan berbagai pembinaan, Pemprovsu menyediakan dana kurang lebih Rp2 miliar.

“Maka untuk MUI Kabupaten/Kota yang dananya belum sepenuhnya tertampung di APBD, perlu menyampaikan laporan ke provinsi agar pengadaan dana dapat lebih dimaksimalkan lagi,”katanya.

Dalam kesempatan itu Erry Nuradi juga mengajak umat Islam di Sumut untuk menjadikan momentum tahun baru 1438 Hijriah sebagai momentum meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, sebagai modal dasar menata kehidupan yang lebih baik.

“Menyambut tahun baru adalah bagaimana kita melakukan muhasabah. Selagi kita diberi amanah dan kesempatan hidup di alam dunia, sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan, mari saling menasehati, mari berbuat kebajikan,” ujar Gubernur.

Erry juga mengajak semua pihak bisa bersama saling bahu membahu, agar terus bisa menjadi orang yang bermanfaat dan berguna, bagi lingkungan, terlebih bagi daerah yang kita cintai.

Prof Syahrin Harahap yang merupakan narasumber dalam kegiatan mudzakarah,menyebutkan, Tahun Baru Islam,1 Muharram 1438 Hijriah ini, hedaknya dimaknai sebagai tahun kebangkitan Islam.

Nabi Muhammad melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah,bukan takut dengan orang kafir Quraisy, tetapi untuk membuka mata pemuka-pemuka bangsa Arab saat itu yang merasa hebat di negerinya tetapi tidak bisa diberi masukan apapun. Jika kita lihat catatan sejarah, setelah Islam ada di Madinah, maka penguasaan ekonomi Islam dan kemajuan tatacara peradaban Islam langsung terbangun. (MTD/DIS)