medanToday.com, DELISERDANG – Misli Damanik, seorang pengemis tak kuasa menahan tangis ketika bertemu Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Syaiful Hidayat di Masjid Ubudiyah Aulawiyah PTPN II Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (25/3/2018).

Djarot yang ingin menunaikan shalat Zuhur tersebut mendekati serta menyapa sambil merangkul Masli.

‘’Bapak sudah makan, sudah shalat?,’’ ucap Djarot yang dibalas Masli dengan menganggukkan kepalanya.

Masli seakan tak percaya bertemu dengan Calon Gubernur Sumut nomor urut 2 yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Sumut Sihar Sitorus tersebut. Sambil sesekali menyeka dan mengusap air mata yang menetes, Masli pun bercerita kisahnya hingga menjadi pengemis.

Dia tidak tahu harus mengerjakan apa selain menjadi pengemis. Hal itu terpaksa dia lakukan karena cacat di bagian kakinya. Selain menghidupi anak-anaknya, Misli juga harus memenuhi kebutuhan hidup istrinya yang juga mengalami cacat tubuh.

Misli mengungkapkan dari tujuh orang anaknya 2 lagi masih berstatus pelajar. Mereka adalah anak ke enam dan bungsu.

“Anak saya dua lagi masih bersekolah pak. Saya rela jadi pengemis demi mereka,” kata Misli, warga Sungai Buluh, Desa Nagalawan, Kec. Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) ini.

Misli mengungkapkan, anak keenamnya mengenyam pendidikan kelas I SMKN di Perbaungan, jurusan Komputer. Kemudian anak bungsunya sekolah di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Sergai.

Dia menyebutkan harus menyiapkan uang sekolah sebesar Rp165 ribu per bulan.

“Ini sebentar lagi dia PKL, saya harus menyiapkan dana untuk membeli seragamnya. Saya bingung mencari dana darimana,” kata Misli yang mengaku sudah 8 bulan menjadi pengemis dijalanan.

Usai mendengarkan kisah haru Misli, mata Djarot pun berkaca-kaca. Sambil merangkul Misli, Djarot berbisik dengan menjanjikan akan memperhatikan pendidikan anak-anaknya.

Djarot menyebutkan telah menyiapkan Kartu Sumut Pintar buat pelajar SMA/SMK, dan Madrasah Aliyah jika terpilih sebagai Gubernur Sumut. Konsep Kartu Sumut Pintar ini ditujukan untuk meng-cover pelajar kurang mampu.

“Jadi kartu sumut pintar itu kita tujukan untuk mengcover anak-anak dari keluarga tidak mampu. Ya, seperti anak beliau ini,” tutur Djarot sembari menyemangati Misli yang terus berurai air mata.(mtd/min)

=================