medanToday.com,SIANTAR – Polda Sumut memberi penjelasan terkait helikopter Polri yang digunakan pasangan pengantin di Pematang Siantar. Diklaim, keberadaan aset negara itu untuk keperluan maintenance atau perawatan.

“Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Februari 2017 jam 10.00 Wib, kru helikopter Polda Sumut melaksanakan maintenance flight setelah pengecekan radio helikopter, yang mana pengecekan radio tersebut membutuh jarak frekuensi sekitar 25 nm antara helikopter dengan bandara,” jelas Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (28/2).

Setelah dilakukan pengecekan hasilnya kurang bagus, sehingga pilot helikopter atas nama Iptu Togu memutuskan untuk mendarat dulu dan mencari lapangan terdekat guna dilakukan pemeriksaan oleh teknisi. “Akhirnya helikopter mendarat di sebuah lapangan yang terletak di samping Polres Pematang Siantar yang akhirnya diketahui Lapangan Haji Adam Malik,” sambungnya.

Pada saat pengecekan radio oleh teknisi, lanjut Rina, di lapangan tersebut sedang ada calon pengantin yang melakukan foto pre-wedding. Kemudian mereka menemui pilot untuk minta foto dekat helikopter polisi yang sedang mendarat sebagai rasa kebanggaan mereka foto dekat helikopter Polri dan diizinkan mengambil foto di samping helikopter oleh pilot.

Selanjutnya, kata Rina, setelah pemeriksaan oleh teknisi dan radio selesai, pilot melanjutkan penerbangan ke Lanud Soewondo untuk mengisi BBM, dan seterusnya kembali ke Polda.

“Jadi tidak benar bahwa Helikopter Polri digunakan untuk mengangkut pasangan calon pengantin,” jelas Rina.

Seperti diberitakan, sejumlah video beredar di media sosial tentang pasangan pengantin yang menggunakan helikopter diduga milik Polri, sejak terbang hingga mendarat. Selanjutnya pasangan pengantin turun, mereka kemudian melintasi karpet merah. Peristiwa disebutkan terjadi di Lapangan H Adam Malik, Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (25/2) lalu.