okowi di penutupan bursa Jumat (29/12)
Jokowi di penutupan bursa Jumat (29/12)

medanToday.com, JAKARTA – Riak-riak publik yang merasa tak terima atas usulan penunjukan perwira polisi menjadi penjabat gubernur ditanggapi dengan santai oleh Presiden Jokowi. Terlebih lagi, ternyata usulan itu belum sampai padanya, tetapi publik sudah heboh duluan.

Dua usulan itu termasuk nama penjabat Gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara. Dua nama calon Pj yang bakal diserahkan ke Jokowi berasal dari institusi Kepolisian Republik Indonesia yakni Irjen Pol M Iriawan sebagai Pj Gubernur Jabar dan Irjen Pol Martuani Sormin sebagai Pj Gubernur Sumut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum menerima surat dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo soal usulan nama Penjabat (Pj) Gubernur Jabat dan Sumut. “Sampai saat ini belum masuk meja saya,” kata Jokowi seusai membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2018 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/1).

Publik menilai, penunjukan dua perwira tinggi Polri ini melanggar UU No 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia dan UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia, anggota TNI dan Polri aktif tidak boleh berpolitik dan menempati jabatan sipil. Pro kontra ini juga sudah sampai ke telinga Jokowi.

Kepala Negara merasa heran lantaran persoalan ini menjadi perdebatan. Padahal, kata dia, usulan dua nama itu belum tentu sampai kepada dirinya.

“Karena banyak yang berprasangka dulu, suudzon dulu, padahal belum tentu suratnya sampai ke saya,” ujar dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, penunjukan perwira tinggi Polri menjadi Pj kepala daerah sebetulnya bukan hal baru. Sebelumnya sudah ada sejumlah pati Polri yang menjadi Pj Gubernur namun tidak memicu kegaduhan.

“Yang dulu-dulu enggak ada masalah, dulu banyak lho, yang dari TNI ada, Polri ada, biasa saja. Kenapa sekarang ramai? itu saja pertanyaan saya,” sambungnya.

Jokowi berharap, polemik penunjukan Pj Gubernur Jabar dan Sumut tidak diperpanjang. Mengingat sisa masa jabatan kedua kepala daerah itu masih sampai Juni 2018. Jokowi merasa masih punya waktu untuk memilih calon Pj yang tepat.

“Masih lama sekali kan,” kata dia.(mtd/min)

==============