PREDATOR Sodomi Anak di TAPSEL Dibekuk di MEDAN

Kapolres Tapsel AKBP Rony Samtama didampingi Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Jama K Purba.

medanToday.com,TAPSEL – Pelarian pelaku sodomi terhadap 17 anak di di Desa Janji Manaon, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) berakhir sudah. Predator sodomi tersebut berhasil diringkus petugas Kepolisian dari Polres Tapsel di Medan, pada hari Sabtu 18 Maret 2017 lalu.

Kapolres Tapsel AKBP Rony Samtama melalui Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Jama K Purba yang dikonfirmasi, Senin 20 Maret 2017 membenarkan penangkapan yang dilakukan oleh personelnya atas pelaku sodomi tersebut. Ia menjelaskan, penangkapan terhadap predator anak dilakukan di Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, Medan.

“Iya benar,” ucapnya singkat.

Penangkapan dilakukan terhadap tersangka Samsul Anwar Harahap berdasarkan laporan dari masyarakat yang menyatakan pelaku berada di Kota Medan. Mendapatkan laporan tersebut, personel Reskrim Polres Tapsel langsung berangkat ke Kota Medan untuk menyelidiki informasi tersebut.

“Setelah ditelusuri, ternyata petugas menemui jejak pelaku di Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari Mandala III. Namun, saat itu kita tak mau gegabah langsung mengamankan target operasi.

 

Baca Juga :

 

Setelah tiga hari melakukan pendalaman, petugas akhirnya menangkap pelaku tepat di tepi Jalan Denai Kota,” jelasnya.
Usai mengamankan pelaku lanjutnya, personelnya kemudian memboyong tersangka ke Mapolres Tapsel untuk dilakukan pemeriksaan.

Jama menjelaskan, kasus sodomi yang dilakukan pelaku terhadap 17 korbannya terkuak pada 3 Maret 2017 lalu. Berawal dari pengakuan korban berinisial RAH, 5 kepada orangtuanya NH, 40. Saat itu, sehabis korban RAH pulang jalan-jalan dengan pelaku, korban mengeluh sakit pada bagian anusnya.

Mendengar pengakuan dari anaknya NH pun terkejut. Ia pun mencari tahu apa yang terjadi. Saat itulah korban mengaku kalau korban telah disodomi oleh si pelaku.

Mendengar hal itu, NH pun naik pitam dan menemui Samsul. Pelaku pun mengakui hal itu. Hal itu pun disampaikan oleh perangkat pemerintah pedesaan. Oleh pihak pedesaan, Samsul pun kemudian dipanggil dan kembali mengakuinya.

Warga pun cemas mendengar pengakuan korban. Kemudian warga pun menanyai anaknya masing-masing. Saat itulah, warga pun mengetahui kalau korban pelecehan seksual oleh pelaku berjumlah 17 orang.

Para orang tua pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tapsel.

Namun sayang, saat pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke polisi, pelaku kabur dan akhirnya tertangkap di Medan.(mtd/bwo)

=====================