Pohon tumbang di Jalan Gatot Subroto persis di Kodam I/BB, Kamis (21/9/2017).

medanToday.com, MEDAN – Pengerjaan proyek galian drainase di sejumlah kawasan di Kota Medan, diantaranya di kawasan sisi timur Lapangan Merdeka, Jalan Gatot Subroto sekitar Kodam I/Bukit Barisan dan Jalan Panglima Nyak Makam menimbulkan sejumlah dampak.

Beberapa masyarakat menilai pengerjaan galian tersebut berdampak kepada tersendatnya arus lalu lintas maupun timbulnya debu dari sisa bekas tanah galian yang masih menempel di aspal.

Bahkan, teranyar hingga diduga menyebabkan pohon tumbang seperti yang terjadi di Jalan Gatot Subroto, tak jauh dari Markas Kodam I/BB.

Ketua Komisi D DPRD Medan, Sahat Simbolon mengatakan tujuan pengerjaan proyek drainase yaitu untuk mengantisipasi air hujan agar nantinya bisa mengalir ke saluran tanpa menggenangi jalanan.

Jadi ia menilai pengerjaan proyek drainase yang dilakukan pekerja harus benar-benar memperhatikan segala aspek, jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan.

“Tanah hasil galian jangan dibiarkan menggunung, harus langsung diangkat. Bila tidak, tanahnya bisa jadi penyebab kemacetan, atau bisa jadi debu atau lumpur, atau malah timbul korban akibat ketimpa pohon karena pekerja asal gali tanpa melihat apa yang ada disekitarnya,” kata Sahat, Jumat (22/9/2017).

Lebih lanjut, ia berharap Pemko Medan dan DPRD Medan harus sering saling bersinergi mengawasi pengerjaan proyek galian tersebut.

“Selama ini pemko kesannya kurang aktif mengawasi, dewannya pun juga. Harus sering-sering beri imbauan kepada pelaksana di lapangan supaya jangan asal kerja, asal selesai,” sebutnya.

(MTD/MIN)