JR Saragih akan menyembeli satu kerbau persiapan acara Paborhaton, Jumat (26/1/2018). (sumber:internet)

medanToday.com,RAYA – Bupati Simalungun, JR Saragih yang ikut dalam kontestasi Pilgub Sumut 2018, maju sebagai bakal calon Gubernur berpasangan dengan Ance Selian dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Dijadwalkan, masyarakat akan melepas keduanya dengan ritual adat Paborhaton.

Paborhaton adalah ritual adat Batak yang berarti pemberangkatan dengan berkat.

Paborhaton ini dilakukan sebelum pemberangkatan Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara JR Saragih. Ia akan melakukan prosesi pemotongan satu kerbau dan tujuh Sapi.

“Kepala kerbau ini nantinya akan diberikan kepada Bapak JR sebagai tanda penghormatan bagi masyarakat atas kinerjanya dan agar bisa menggapai keinginannya, prosesi ini dinamakan Jambar,” ucap Sekjen DPP Partuha Maujana Simalungun Cak Paten Purba di Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (26/1/2018).

Dijelaskan Cak Paten Purba bahwa pemotongan satu kerbau merupakan simbol kekuatan bagi masyarakat Sumatera Utara. Dalam prosesi ini diberikan sebuah kain sarun yang akan dilaksanakan sebelum matahari sempurna berada di puncak.

“Prosesi pemberangkatan ini dilakukan pada pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB atau pada saat sebelum matahari berada di puncaknya. Bagi masyarakat Sumatera Utara, prosesi ini menyimbolkan adanya tahapan menuju cita-cita yang diinginkan,” jelasnya Cak Paten Purba.

Ketua Panitia Parborhaton, John Sabiden Purba menyampaikan bahwa prosesi menghantarkan JR Saragih dan Ance juga akan dihadirkan seluruh etnis yang ada di Sumatera Utara mulai dari Pakphak, Toba, Karo, Mandailing, Jawa, Melayu serta Tionghoa.

Sebelum menuju lokasi, maka JR Saragih akan diberikan pakaian adat yang terdiri dari topi, baju, pedang yang memiliki arti pemimpin tertinggi di Simalungun yang akan berjuang menuju arah yang lebih tinggi dengan harapan bisa meraih kemenangan.

“Bapak JR dan Ance akan berjalan kaki menuju lokasi acara kemudian disambut tarian tor-tor Dihar yang selanjutnya akan diberikan kain ulos Hiou Pamotting,” urainya.

Kemudian, setelah berada di lokasi maka JR Saragih dan Ance akan dipanggil oleh tokoh adat serta rohaniawan, selanjutnya diberikan makanan khas berupa ayam di binatur yang ditaruh di atas pinggan (piring) besar serta nitak berupa beras yang ditumbuk yang di dalamnya ada bumbu-bumbu rempah tradisional. Makanan ini nantinya diberikan oleh masyarakat.

“Ayam di binatur merupakan tradisi khas Simalungun yang mempunyai arti agar hidupnya teratur, bisa mencapai cita-cita yang diinginkan serta diberikan kekuatan dalam menjalankan hidup,” tuturnya.(mtd/min)

================