medanToday.com, JOMBANG – Tertangkapnya Mohammad Sokib (29), tersangka pelaku pembunuhan terhadap Sri Handayani (51), istri pensiuan anggota Polsek Bareng, mengagetkan warga sekitar rumah pelaku, Dusun Sumberdadi, Desa Ngampungan, Bareng, Jombang.

Mereka tidak menyangka Mohammad Sokib adalah pembunuh berdarah dingin yang menghabisi korban Sri Handayani dengan cukup sadis karena pelaku punya sikap pendiam dan rajin beribadah.

“Dia hampir setiap hari menjaga kios di rumahnya. Keluar rumah paling banter hanya jika membeli barang dagangan untuk dijual di kiosnya,” kata Kepala Dusun Sumberdadi, Syaiin, kepada Surya, Sabtu (9/9/2017).

Dikatakan, di rumah kediamannya, Mohammad Sokib tinggal bersama istrinya, Novita (24), ketiga anaknya, serta kedua orang tuanya, yakni pasangan suami-istri Suhari (51) dan Sutrisni (48).

Selain jarang keluar rumah, dalam pergaulan juga santun dan cenderung pendiam. Mohammad Sokib juga tergolong orang muda yang rajin beribadah.

“Setiap tiba waktu salat, dia salat di musala sebelahnya itu,” kata imbuh Syaiin.

Rumah Mohammad Sokib yang berada di Dusun Sumberdadi memang bersebelahan dengan sebuah musala.

Di rumah itu, terdapat kios atau toko yang menyediakan barang-barang jajajan anak, rokok serta barang kelontong lainnya.

Namun Syaiin mengaku, ada yang sedikit aneh dalam ‘riwayat’ kehidupan Mohammad Sokib.

Beberapa tahun lalu, kata Syaiin, sebelum Sokib berumah tangga, anak muda ini bertingkah aneh, yaitu mengenakan kutang atau bra milik ibundanya.

“Saat itu, saya dengar dia minta dinikahkan. Namun orang tuanya belum mengabulkan permintaan itu, sehingga Sokib bertingkah aneh seperti orang stres. Dia bahkan menggunakan kutang ibunya,” kata Syaiin.

Seorang warga yang juga masih tetangga Sokib, juga mengutarakan hal nyaris serupa. Mohammad Sokib, katanya tergolong orang pendiam dan bahkan tertutup.

Namun yang agak aneh, dua hari sebelum kejadian tewasnya Sri Handayani alias Yo Ing, sambung tetangga tadi, Mohammad Sokib sudah pergi dari rumahnya.

“Hari Senin (28/9/2017) dia minta seorang warga mengantarkan ke Desa Bareng. Setelah itu dia tidak pernah terlihat lagi,” kata tetangga Sokib yang namanya enggan dipublikasikan dengan alasan takut dijadikan saksi itu.

Padahal, pembunuhan terjadi Rabu (30/9/2017).

“Dengan demikian, selama dua hari sebelum pembunuhan, keberadaannya tidak diketahui, hingga terjadi pembunuhan, dan baru ketahuan setelah ditangkap Jumat malam (8/9/2017),” kata warga ini.

Rumah Sokib terlihat sepi, Sabtu (9/9/2017). Kedua orang tuanya keluar rumah.

Sedangkan istri Sokib dan dua anaknya, sejak Sokib dinyatakan DPO, tinggal bersama orang tuanya atau mertua Sokib di lain desa.

Diberitakan sebelumnya, tim gabungan Polres Jombang, Polda Jatim, dan Polsek Bareng akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Sri Handayani (51), warga Desa/Kecamatan Bareng, istri Aiptu Sunaryo, pensiunan anggota Polsek Bareng, Jombang.

Pelaku bernama Mohammad Sokib (29), ditangkap saat pulang ke rumahnya Dusun Sumberdadi, Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, pada Jumat tengah malam (8/9/2017), sekitar 23.45 WIB.

Sri Handayani sendiri ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah, Rabu dini hari (30/8/2017) di ruko miliknya, Jalan Ampera 1, Desa/Kecamatan Bareng.

Saat dtemukan, mayat Sri dalam posisi tengkurap di dekat pintu kamar pribadi.

Sebuah gunting menancap di perut kanan korban. Kedua kakinya terikat kabel vacum cleaner, sedangkan leher terikat kabel setrika.

Tak hanya itu, mulut korban juga sobek, giginya tanggal satu, serta kepala belakang luka terbuka, diduga akibat pukulan keras setrika.

(MTD/MIN)