Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. (sumber:detikCom)

medanToday.com, CILANDAK- Eggi Sudjana menggelar jumpa pers usai kepulangannya menjalankan ibadah haji di tanah suci.

Kepada pers di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Cilandak, Eggi menitipkan sejumlah pesan Rizieq Shihab.

Eggi memastikan Rizieq tidak akan pulang ke Indonesia sebelum tuduhan yang dialamatkannya, tentang skandal chat sex dengan Firza Husein, dihentikan.

Sebab, ia memastikan bahwa tuduhan itu adalah hoax dan sarat kepentingan dalam rangka menjatuhkan nama baik Rizieq yang sebelumnya memimpin sejumlah aksi bergelombang terhadap jutaan umat Islam.

Eggi menyebut, kliennya memutuskan tidak kembali ke Indonesia semenjak kasus itu mencuat, karena sejumlah alasan dan pertimbangan.

Bahkan, Rizieq berusaha menghadapi segala bentuk hujatan, cacian dan sejumlah ujaran kebencian dari kelompok-kelompok yang tidak menyukainya, ketimbang dia kembali ke Indonesia dan membuat situasi menjadi lebih buruk.

“Dalam kondisi sekarang, saya terharu dengan apa yang beliau ucapkan. Beliau bilang ‘saya lebih baik dihina seperti ini, dikatakan melarikan diri, ketimbang saya sok gagah-gagahan balik ke Indonesia kemudian ditangkap dan terjadi kerusuhan.’ Intinya beliau tidak ingin ada setetes darah pun yang tumpah jika seandainya beliau ditangkap,” kata Eggi mengutip kalimat Rizieq pada pertemuan mereka di Arab Saudi.

Eggi menyampaikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi seandainya Rizieq pulang ke Indonesia dan ditangkap polisi.

Ia bilang, jutaan pengikut dan simpatisan Rizieq dipastikan akan melakukan penjemputan di Bandara Soekarno Hatta.

Hal itu katanya bisa menimbulkan sejumlah dampak, bagi dari sisi politik, keamanan bahkan ekonomi yang dipastikan alami kerugian triliunan rupiah akibat akses bandara yang diblokade.

“Kemarin ada perhitungan kerugian yang ditimbulkan dari ditutupnya bandara sebesar Rp 9 triliun. Belum lagi dari segi keamanan, ditakutkan akan terjadi pertumpahan darah. Ini yang tidak diinginkan,” kata Eggi.

“Jadi keputusan habib tidak pulang karena ingin menjaga keutuhan NKRI. Menghindari adanya konflik yang bisa menimbulkan pertumpahan darah. Sebab beliau tidak bisa mengendalikan kemarahan jutaan orang yang merasa ada penzaliman terhadap ulama,” ia menegaskan.

Dalam kesempatan sama Eggi bilang bahwa pangkal penyelesaian masalah tersebut berada di tangan Presiden Joko Widodo.

“Kalau presiden bisa memastikan kondisi aman dan tidak ada penangkapan, habib pasti pulang. Begitu juga jika pihak kepolisian menerbitkan SP3 terhadap kasus ini dia akan kembali ke tanah air,” katanya.(MTD/mim)

========================================================