Salah satu mobil korban pelemparan batu di Tol Kualanamu-Seirampah, Selasa (17/10/2017). KOMPAS.com / Mei Leandha

medanToday.com, SEIRAMPAH – Peristiwa teror pelemparan batu terhadap pengendara di lintas jalan Tol Kualanamu – Seirampah, belum ditangani kepolisian.

Begitulah penjelasan dari jajaran Polres Deliserdang dan Polres Serdangbedagai. Padahal, peristiwa pelemparan batu di jalur ini sempat viral di media sosial, karena terjadi beberapa hari setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Kapolres Serdangbedagai, Eko Suprihanto membenarkan hingga kini mereka belum ada menerima laporan dari satupun korban. Ia mengaku tidak mengetahui di mana lokasi pasti kejadian.

“Untuk sementara ini ya memang enggak ada kita terima laporan. Saya enggak tahu juga (apakah ini hoax atau tidak). Tapi yang jelas sampai kini belum ada kita terima laporan. Informasi awal tentang inikan pertama kali saya dapat dari teman wartawan juga,” ujar Eko, Rabu (18/10/2017).

Ia menjelaskan, atas kasus ini, ia juga sudah ditanyai langsung oleh Wakapoldasu. Karena pihaknya tidak ada menerima laporan ia pun menyebut bahwa kejadian itu bukan terjadi di wilayah hukumnya.

“Saya juga telah tegur itu orang Jasa Marga. Kok bilang ada katanya kejadiannya. Saya ditanya sama Wakapolda juga karena hal ini,”kata Eko.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Ruzi Gusman juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga mengaku belum ada menerima laporan dari korban.

“Sampai saat ini enggak ada laporan masuk ke kita. Ya enggak tahu di mana kejadiannya,”kata Ruzi.

Tol Kualanamu-Sei Rampah baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (13/10/2017) sore lalu.

Namun sejak Senin (16/10/2017) sampai Selasa (17/10/2017), sudah 12 mobil yang melintas menjadi korban pelemparan batu hingga menyebabkan pecah kaca.

Teror pelemparan ini dilakukan orang tak dikenal dan tak bertanggung jawab sehingga menyebabkan para pengguna jalan tol dilanda ketakutan.

Direktur Teknik dan Operasional PT Jasa Marga Kualanamu Tol, Agus Choliq yang dikonfirmasi wartawan mengaku sudah 12 mobil pribadi yang menjadi sasaran pelemparan.

Aksi pelemparan tidak hanya terjadi pada malam hari, saat terang pun pelaku tetap menjalankan aksinya.

Menurut Agus, pelemparan paling banyak terjadi di Kilometer 66 tepatnya di dekat gerbang tol Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdangbedagai.

“Di lokasi itu, semuanya perkebunan sawit. Kami menduga pelaku dari sekitar perkebunan itu. Kami sudah berkoordinasi dan membuat laporan ke Polsek Teluk Mengkudu dan Satreskrim Polres Serdangbedagai,” kata Agus, Selasa (17/10/2017).

“Saya berharap pelaku pelemparan secepatnya ditangkap dan ditindak sesuai hukum yang berlaku karena telah melakukan teror kepada pengendara yang melintasi tol. Padahal baru saja diresmikan presiden,” sambungnya.

Agus menegaskan, dalam kasus ini pihaknya tidak akan lepas tanggung jawab. Saat ini PT Jasa Marga Kualanamu Tol masih melakukan investigasi dan menghitung seberapa besar kerusakan yang dialami pemilik mobil.(MTD/min)

========================================================