ILUSTRASI. (sumber:internet)

LGBT Tidak Perlu Disudutkan Tapi Dibimbing agar Tidak Menyimpang.

medanToday.com, MEDAN – Maraknya kemunculan kaum Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT), menjadikan banyak perbincangan di berbagai kalangan di Indonesia bahkan sampai ke kancah dunia.

Pasalnya komunitas LGBT banyak menuai kontroversi dan tidak diterima di lingkungan Indonesia. Sebab memang menurut nilai-nilai agama, budaya, UU di negara Indonesia masih tidak diperbolehkan.

Sama halnya dengan Anggota DPRD Medan, Surianto alias Butong yang menolak keberadaan LGBT di Indonesia. Karena LGBT merupakan penyakit dan ada potensi untuk kesembuhan.

“Gak adalah itu. Karena semua penyakit ada obatnya. Termasuk LGBT,” tutur Surianto, Senin (22/1/2018).

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Medan ini juga mengatakan, bahwa LGBT adalah penyakit yang tak pernah mendapatkan tempat dalam agama. Seluruh agama di muka bumi memastikan menolak keberadaan LGBT.

“Manusia diciptakan berpasang-pasangan (lawan jenis) oleh Tuhan, sudah seharusnya kita sebagai manusia mengikuti aturan tersebut dan tidak bertindak melawan kodrat,” tambah Surianto.

Surianto pun sangat percaya komunitas yang ingin mendapatkan pengakuan itu masih bisa kembali normal. Hanya saja, apakah mereka yang bermasalah berniat mengubahnya atau tidak.

“Cukup para kaum itu mendalami agamanya dan belajar mendalam pendidikan agamanya. Tak peduli agama apa itu. Yang penting dia percaya Tuhan,” katanya lagi.

Tetap dikatakan bahwa kaum LBGT umumnya memiliki hak asasi yang sama-sama dan pantas mendapatkan hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan perlindungan, hak untuk berekspresi dan masih banyak lainnya.

“Kita pun juga perlu melakukan suatu tindakan, seperti dengan membimbing mereka agar mereka dapat kembali ke dalam perilaku yang normal dan tidak menyimpang,” kata Surianto. (mtd/sti)

=============