Pedagang Pasar Pringgan membuka lapak dan memblokade Jalan Maulana Lubis, tepat di depan Kantor Wali Kota, Senin (7/5/2018). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan yang dilakukan pedagang terhadap pengelolaan pasar oleh pihak swasta. (istimewa)

medanToday.com, MEDAN – Puluhan pedagang Pasar Pringgan membuka lapak dengan memlokade Jalan Maulana Lubis, tepat di depan Kantor Wali Kota, Senin (7/5/2018).

Aksi ini dilakukan  sebagai bentuk penolakan yang dilakukan pedagang terhadap pengelolaan pasar oleh pihak swasta.

Para pedagang menilai, Pemko Medan tidak peduli dengan nasib mereka dengan menyerahkan pengelolaan pasar kepada pihak swasta. Padahal, para pedagang sudah pernah mengalami buruknya kondisi pasar ketika dikelola pihak swasta.

“Kami tidak mau pasar dikelola swasta. Kami sudah terpuruk dengan pengelolaan pihak swasta,” kata salah seorang pedagang pasar, Melinda Sembiring.

Dirinya mengaku, pasar tersebut pernah dikelola swasta selama 20 tahun. Namun, mereka tidak peduli dengan kondisi dan fasilitas pasar.

Pengelolaan Pasar Peringgan kemudian dialihkan kepada PD Pasar pada September 2017. Namun, pengelolaan tersebut hanya berlangsung 6 bulan, dan diserahkan kembali kepada pihak swasta.

“Situasi kami di pasar tidak aman. Kami selalu diganggu. Kami diintimidasi pihak-pihak swasta. Belum lagi mengelola, mereka sudah mengintimidasi kami,” ujarnya.

Para pedagang epakat menolak Pasar Peringgan dikelola pihak swasta. Mereka ingin pasar itu tetap dikelola PD Pasar.”Kami akan terus berjuang hingga pasar kembali dikelola Pemkot Medan,” jelasnya.

Dalam aksinya para pedagang sempat menggelar dagangan di Jalan Maulana Lubis dan membllokade Jalan. Akibatnya, arus lalu lintas harus dialihkan ke jalan lain di sekitarnya. (mtd/yud)

 

 

================================