Presiden AS Donald Trump bertemu Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat agenda makan malam konferensi ASEAN di Pasay City, Filipina.(ATHIT PERAWONGMETHA / POOL / AFP)
Presiden AS Donald Trump bertemu Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat agenda makan malam konferensi ASEAN di Pasay City, Filipina.(ATHIT PERAWONGMETHA / POOL / AFP)

medanToday.com, MANILA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengklaim telah melakukan pekerjaan bagus selama kunjungannya di Asia.

Sejak 5 November, Trump berkunjung ke lima negara dimulai dari Jepang, Korea Selatan ( Korsel), China, Vietnam, sebelum ditutup Pertemuan ASEAN di Filipina.

Sepanjang agenda maraton tersebut, Trump menyatakan sejumlah kesuksesan sudah dicapai.

Dilansir kantor berita AFP Selasa (14/11/2017), selain bertemu dengan sejumlah pemimpin dari berbagai belahan dunia lain, Trump juga menyatakan berhasil mencapai kesepakatan ekonomi.

Memegang slogan “American First”, Trump mengonfirmasi berhasil mencapai kesepakatan dagang senilai 300 miliar dolar AS. Jumlah itu setara dengan Rp 4.066 triliun.

Trump berkoar, kesepakatan itu bakal bertambah beberapa kali lipat hingga mencapai triliunan dolar AS.

“Saya pikir buah dari kerja keras kami akan sangat luar biasa,” tutur Trump sebelum bertolak dari Manila menggunakan Air Force One.

Selain itu, Trump juga membawa isu penting: mendesak negara-negara Asia agar menekan Korea Utara untuk tidak mengembangkan senjata nuklirnya.

“Saya rasa saya telah melakukan pekerjaan fantastis selama 12 hari ini, dan bertemu dengan banyak teman dari level tertinggi,” tambah presiden 71 tahun tersebut.

Namun, tidak ada bukti bahwa Trump sudah mencapai kesuksesan selama di Asia.

Selain itu, dalam kunjungan terakhirnya di Filipina, Trump menjadi sorotan. Sebab, dia absen dalam beberapa agenda penting.

Di antaranya sesi pembukaan Pertemuan ASEAN Selasa siang, dan melewatkan sesi foto bersama dengan pemimpin lainnya.

AFP memberitakan, awalnya Trump berniat untuk tidak menghadiri Pertemuan ASEAN.

Namun, niat tersebut dibatalkan lantaran banyak yang mengkritik langkah itu hanya akan dianggap penghinaan.

Posisi Trump sepanjang konferensi akan digantikan oleh Menteri Luar Negeri Rex Tillerson.

(mtd/min)