ILUSTRASI. (sumber:internet)

medanToday.com, RAYA – Entah minuman keras entah racun yang ditenggak Herman Harianja (41). Warga Huta IV Nagori Bandar Manis, Kecamatan Pemantang Bandar Kabupaten Simalungun ini dikabarkan tewas usai pulang dalam keadaan mabuk ke rumahnya.

Hal ini disampaikan pihak Polsek Perdagangan AKP Daniel Tambunan, Sabtu (14/10/2017).

Petugas kepolisian mengatakan Herman ditemukan telah meregang nyawa berselang satu hari usai mabuk berat.

Herman diduga menenggak minum miras oplosan yang mengandung racun. Korban Herman Harianja (41) selama ini bekerja sebagai seorang pedagang.

“Istri korban Murni Simangunsong (36) menjelaskan bahwa pada hari Kamis (12/10/2017) sekitar pukul 21.30 WIB korban pulang ke rumah dalam keadaan mabuk akibat minuman keras. Saat itu Murni sempat menegur korban agar tidur sebab besok akan bekerja. Namun Jumat sekitar pukul 01.00 WIB korban sudah tak bernyawa,” kata Humas Polres Simalungun, AKP J Sinaga.

Saat suaminya pulang mabuk, Murni mengakui sempat terjadi cekcok dengan suaminya. Murni meminta Herman beristirahat untuk persiapan kerja esok hari.

“Pak Frans (nama anak) tidur lah. kemudian dia menjawab kau taunya tidur saja. Lalu aku pun membalas berkata aku capek kali, besok kita harus bekerja Pak Frans,” ujar Murni mengenang percakapan terakhir dengan suami.

Kata Murni, saat cekcok akibat pertengkaran kecil itu anaknya bernama lengkap Fransisko Harianja (10) terbangun dan pertengkaran terhenti. Murni pun tertidur saat menidurkan anaknya.

Sekitar pukul 00.30 WIB hari Jumat Murni terbangun dan langsung membangunkan Herman. Namun korban tak bergeming, tidak juga bangun dan tidak bergerak sama sekali.

Takut dan kalut, Murni langsung keluar rumah untuk memanggil Wilson Samosir (59), tetangga mereka. Saat Wilson tiba di lokasi sambil memeriksa nadi korban, ternyata sudah tidak ada denyut sama sekali, diduga saat itu korban telah meninggal.

“Anak Korban yang masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar menerangkan, sebelum ayahnya meninggal dunia, dirinya melihat ayahnya pergi ke dapur dan membawa botol serta meminumnya di ruang tamu dalam posisi berdiri, setelah itu ayah kandungnya tersebut terjatuh sambil muntah muntah, kemudian anak korban pergi ke samping ibunya untuk tidur kembali. Karena selama ini kalau korban ditegor anaknya mau pun ibunya, korban selalu memukul dinding. Karena itu anaknya takut kepada ayah kandungnya,” ujar Humas Polres.

Setelah mendapatkan laporan atas peristiwa tersebut, pihak Polsek Perdagangan langsung mendatangi lokasi untuk cek TKP dan memeriksa saksi-saksi dan mengamankan beberapa barang bukti, berupa kain sarung berwarna hijau terang yang berisikan bekas muntah korban dan kain panjang berwana hijau lumut yang berisikan bekas muntah korban.

Dari hasil pemeriksaan medis oleh Eli Boru Sinaga di Puskesmas Pematang Bandar, dijelaskan bahwa tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga korban membuat Surat Permohonan atau pun pernyataan agar tidak dilakukan autopsi dan jasad korban disemayamkan di rumah duka,” pungkas J Sinaga.(MTD/min)