medanToday.com,KEDIRI – Eni Sulistyowati (20) hanya termenung bersama ibunya, Siti Robiati (60), di teras Polsek Kandat, Kamis (25/1/2018) sore.

Keduanya dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus pembunuhan saudaranya, Achmad Wahyu Sobirin (26), warga Desa Mondo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

Eni tidak menyangka bahwa Wahyu meninggal dengan tragis. Wahyu sehari-hari bertugas sebagai penjaga rental PlayStation (PS) milik keluarganya.

“Pak Lek Wahyu (korban) sangat baik dan pendiam,” tuturnya, Jumat.

Menurut Eni, sebelum kejadian itu, tepatnya pada Selasa (23/1/2018) pagi, korban sarapan di rumahnya seperti biasa. Bahkan, korban sempat membawa makanan dari rumahnya sebagai bekal sebelum menuju rental PS.

“Kakak saya, Hendra, sempat berkomunikasi dengan dia (korban), Selasa malam,” tuturnya.

Mereka mulai cemas ketika Wahyu tidak datang ke rumah untuk makan pagi pada Rabu (24/1/2018). Mereka sempat menanyakan keberadaan Wahyu kepada Bibah, kakak korban.

“Saat ditelepon, ponselnya enggak aktif. Kami bingung mau mencari ke mana lagi,” ungkapnya.

Lalu, lanjut Eni, menjelang petang, seorang kerabat yang tinggal di sekitar lokasi memberitahukan bahwa ada penemuan mayat dalam kondisi terbakar di tengah lahan tebu Desa Kandat.

Foto korban yang menyebar melalui aplikasi WhatsApp keluarga itu membuat keluarga besar merasa was-was kalau jenazah itu adalah Wahyu.

“Mendapat kabar itu, Mas Hendra menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk memastikannya,” imbuhnya.

Eni bercerita, awalnya mereka sulit mengenali korban karena luka bakar 30 persen pada korban. Namun, sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara semakin meyakinkan keluarga bahwa jasad itu adalah Wahyu.

“Kami yakin itu Pak Lek Wahyu dari baju dan kacamata miliknya,” ujarnya.

Sementara itu, Siti Robiati (60) menuturkan, Wahyu sudah bekerja sebagai penjaga rental PS miliknya selama tujuh bulan.

“Semoga pelakunya cepat tertangkap,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, kawasan lokasi rental PS miliknya itu memang relatif sepi. Biasanya, rental PS buka paling malam pukul 24.00 WIB.

“Kalau malam di sana tempatnya sepi,” terangnya.

Dia mengatakan, satu unit PS 3 hilang beserta buku catatan durasi rental PS.

“Tersisa uang Rp 500.000,” katanya.(mtd/min)

================