Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama pimpinan partai saat mengumumkan 17 pasangan cagub dan cawagub Pilkada Serentak 2018 di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018).(KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama pimpinan partai saat mengumumkan 17 pasangan cagub dan cawagub Pilkada Serentak 2018 di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018).(KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

medanToday.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara langsung mengumumkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur 17 yang akan berkontestasi di Pilkada Serentak 2018.

Sebelum mengumumkan pasangan calon yang diusung partainya, SBY menyampaikan sejumlah hal termasuk soal kebijakan partai.

Ia menyinggung soal adanya anggapan publik bahwa ada partai yang tidak bisa berkoalisi dengan satu partai tertentu. Namun, SBY tak merinci partai-partai yang dimaksud.

“Ini ada mitos katanya kalau partai ini tidak mungkin berkoaliai dengan partai itu. Katanya begitu,” ujar SBY saat mengumumkan 17 pasangan cagub-cawagub Pilkada Serentak 2018 di Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018).

Ia menegaskan, Demokrat tak termasuk partai tersebut dan siap berkoalisi dengan partai politik mana pun. Menurutnya, hal itu demi kepentingan rakyat mengusung calon kepala daerah yang baik.

Presiden keenam RI itu mengimbau agar tak ada partai yang saling bermusuhan, meskipun pada dasarnya setiap partai bersaing dalam pemilu.

“Gara-gara partainya berbeda, lantas tidak bisa bersatu. Kami mendidik diri kami sendiri, jangan lah seperti itu,” tuturnya.

Meski begitu, SBY juga menegaskan bahwa partainya tetap memprioritaskan kader. Namun dengan tetap memerhatikan sejumlah hal, termasuk elektabilitas yang mampu bersaing serta mendapatkan dukungan cukup dari koalisi partai.

“Elektabilitas oke, tapi tidak bisa menggalang koalisi. Tentu tidak mungkin kami paksakan meski kader,” kata SBY.

(mtd/min)