medanToday.com – Dunia sosial media sedang digemborkan dengan permainan Skip Challenge. Namun, apakah Anda mengetahui mengapa para remaja berlomba-lomba ingin mencoba permainan ini?

Banyak alasan anak menirukan aksi yang cukup berbahaya ini. Adapun yang penasaran dan hanya sekadar mencontohkan apa yang sudah di sosial media.

Saat melakukan hal ini, ada rasa berani yang timbul dalam diri mereka. Meski permainan ini menantang adrenalin, tetapi aksi kekonyolan ini dapat merenggut nyawa mereka.

Bagaimana tidak, skip challenge membatasi pasokan oksigen ke otak dan berdampak fatal.Bahkan beberapa remaja percaya, permainan ini menjadi alternatif yang aman dibandingkan mencoba obat-obatan terlarang.

Mereka yakin tidak ada efek buruk yang signifikan dari aksi ‘pingsan sesaat’ ini.

Mereka seakan mendapatkan efek samping high dengan cara yang lebih baik, dibandingkan mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Justru efek yang tidak terduga, mulai dari pusing kepala, disorientasi, hingga kematian, sama buruknya dengan penggunaan narkoba. Efek samping high yang muncul saat melakukan aksi Skip Challenge.

Biasanya anak menggunaan cara ini untuk meredakan emosi stres karena efeknya yang mereka pikir tidak berdampak mematikan. Mengetahui hal ini, pihak sekolah dan orangtua perlu mewaspadai tindakan anak mereka.

Tidak ada salahnya memberitahu anak mengenai dampak dan bahaya saat mereka melakukan Skip Challenge. Demikian dilansir Nobullying, Sabtu (11/3/2017).(mtd/min)

==========