medanToday.com, RAYA – Kita sering melihat ungkapan dari warga khususnya Kabupaten Simalungun di media sosial soal akronim JR pada nama Bupati Simalungun yang disalahartikan.
Banyak warga yang kesal dengan kondisi jalan yang rusak parah, mengidentikkan singkatan JR itu Jalan Rusak.
Dan ternyata kabar itu sampai kepada si empunya nama.
Pria berdarah Simalungun dan Karo pemilik nama Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih ini tahu betul masih banyak Jalan Rusak di wilayahnya yang luas. Ia meminta kepada semua pihak harus bergandengan tangan dalam menjadikan masyarakat di Kabupaten Simalungun merasa aman dan nyaman.
“Saya selalu dibilang JR adalah Jalan Rusak, padahal sebelum saya menjadi Bupati sebanyak 82 persen jalan rusak. Hanya 28 persen yang bagus, sekarang jalan rusak sudah 30 persen. Saya terus mencoba benahi jalan, tapi saat sudah dibenahi rusak lagi. Di mana kerja kalian? Sekali lagi pangulu, camat serta lurah harus tegas. Jagalah jalan yang sudah dibenahi,” paparnya, Senin (15/1/2018).
BACA JUGA:
Bupati Simalungun JR Saragih memberi peringatan keras terkait isu kondisi akses jalan di Kabupaten Simalungun.
JR angkat bicara dengan intonasi suara meninggi terkait jalan yang baru saja dibenahi tetapi sudah rusak kembali.
“Tugas camat, pangulu dan lurah apa sebenarnya, kenapa jalan baru dibenahi sudah rusak lagi? Apa kalian tidak bisa menjaga dengan baik jalan yang sudah dibenahi,” tegas Bupati Simalungun JR Saragih saat ramah tamah awal tahun bersama jajaran Pemerintahan Kabupaten Simalungun di Pematang Raya.
JR Saragih pun menyerukan agar bisa bersama-sama membangun dan menjaga Kabupaten Simalungun.
Ia dengan tegas meminta kepada seluruh jajarannya mampu bertindak tegas terhadap siapa pun yang melintas di wilayahnya.
“Saya sempat jumpa dengan masyarakat di Rambung Merah, Hutabayu Raja, Tanah Jawa. Semua bilang, yang membuat rusak jalan kendaraan bertonase berat. Apa pangulu camat dan lurah tidak bisa melarangnya,” tegasnya.
Kepada seluruh jajaran pemerintahan diserukan harus bersikap keras buat siapapun yang merusak jalan Kabupaten Simalungun. Ia meminta menegur kendaraan yang melintas di luar aturan.
“Kendaraan bertonase berat melintas tegur, kasih sikap tegas. Jika ada yang melawan laporkan kepada saya. Kita bekerja bukan hanya membangun jalan, masyarakat juga butuh kesehatan, masyarakat juga butuh pelayanan catatan sipil, masyarakat juga butuh sekolah,” tegasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat ini mengimbau kepada masyarakat untuk memantau seluruh jajarannya dalam bekerja.
“Saya minta kepada masyarakat agar melaporkan kepada saya jika ada pegawai baik itu pangulu, camat dan lurah yang tidak bisa bekerja dengan baik demi menjaga kondisi jalan,” pungkasnya.(mtd/min)