medanToday.com,MEDAN – Untuk melawan penyebaran virus corona (covid-19) di Medan diperlukan tindakan yang tanggap dan sigap. Kerja sama yang baik antarmasyarakat turut berperan penting dalam menekan penularan covid-19.

Salah satu tindakan tanggap dan sigap inilah yang ditunjukkan oleh Relawan Bobby Nasution (Reborn). Dipimpin langsung oleh Ketua Reborn Suwarno, tim melakukan sterilisasi dengan disinfektan di sejumlah gereja dan sekolah, Sabtu (21/3/2020).

Pertama kali tim memulai penyemprotan disinfektan di Gereja Santo Yosep di Jalan Hayam Wuruk, Medan. Dari sini, tim bergerak ke SMA Santo Thomas I di Jalan S Parman.

Penyemprotan dilakukan di kelas dan ruangan di gedung sekolah yang memiliki tujuh lantai tersebut. Kepala SMA Santo Thomas I C Tarigan sangat mengapresiasi penyemprotan yang dilakukan Tim Reborn.

“Kami sangat bersyukur dan terima kasih atas perhatian yang diberikan Reborn. Semoga masyarakat juga peduli dengan merebaknya virus corona ini. Kita berharap virus ini jangan sampai berkembang di Medan,” bebernya.

Dari sekolah, tim kemudian melanjutkan penyemprotan di GPdI Maranata di Jalan S Parman. Penyemprotan dilakukan di ruang utama dan balkon yang memiliki daya tampung 1500 orang. Kemudian di ruang serba guna di gereja tersebut.

Naomi Silalahi, salah seorang staf di gereja tersebut sangat berterima kasih dengan tindakan nyata yang dilakukan Reborn dalam upaya mencegah merebaknya covid-19.

” Tentunya kami hanya bisa berterima kasih dengan perhatian dari Reborn. Semoga Tuhan memberkati,” ujarnya.

Sementara itu, Suwarno mengungkapkan kegiatan ini merupakan kali kedua dilakukan di rumah ibadah. Sebelumnya Reborn telah melakukan penyemprotan di enam masjid di Kecamatan Medan Baru, Jumat (20/3/2020).

Suwarno yang juga Ketua DPP Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B) ini menuturkan dengan meningkatnya angka jumlah pasien covid-19 yang terjangkit, sudah saatnya bergerak melakukan tindakan pencegahan. Sterilisasi dengan disinfektan ini, kata Suwarno, bagian dari upaya Reborn mengambil peran menekan penyebaran covid-19 di Medan.

“Kami berswadaya melakukan ini, membeli pompa dan obatnya. Sebab kami menilai perlu tindakan yang cepat, tanggap dan sigap dalam menyikapi covid-19 ini. Kami menilai pemerintah kota Medan masih belum optimal dalam upaya nyata mencegah covid-19 ini,” katanya.

Suwarno juga mengajak masyarakat bersatu dan bekerja sama untuk meminimalisir penyebaran covid-19. Ia juga mendorong relawan-relawan lainnya untuk berperan dalam menekan rasa kecemasan masyarakat terhadap covid-19.

“Virus ini sangat mengkhawatirkan. Karena itu kita harus bersatu padu dalam melawannya. Semuanya bergandengan tangan untuk mencegah virus ini,” tandas Suwarno. (mtd/min)

====================