medanToday.com, TOBASA – Suasana tiba-tiba penuh gelak tawa kala Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat menyampaikan pidatonya di acara Paborhaton oleh Punguan Pomparan Raja Nairasaon (PPRN) di Nairasaon Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata Kabupaten, Toba Samosir, Sabtu (10/2/2018).
Djarot yang biasanya berapi-api saat pidato, kali ini lebih banyak bercanda dan sekali-sekali bicara menggunakan bahasa Batak dengan menyelipkan sedikit bahasa Jawa.
“Horas amang boru, horas inang boru, horas tulang, horas nantulang, mauliate. Pie Kabare?” ucap Djarot yang disambut tawa dan tepuk tangan ribuan warga.
Lebih lanjut, Djarot mengatakan tugas seorang pemimpin adalah menjadi teladan bagi yang dipimpinnya. Jika seorang pemimpin tidak mampu menjadi teladan, jangan salahkan kalau rakyat yang dipimpin tidak percaya kepada pemimpinya.
Tidak hanya itu, Djarot bernostalgia bagaimana dirinya membangun Kabupaten Blitar saat menjadi bupati. Juga saat menjabat Wakil Gubernur Jakarta (2014-2016) dan Gubernur Jakarta (2016-2017) yang berusaha merebut hati rakyat dengan cukup menjadi pelayan.
Pelayan untuk rakyat yang dipimpinnya dengan birokrasi yang tidak ribet, transparan dan melibatkan semua golongan untuk membantunya bekerja.
Pada akhir sambutannya, Djarot mengingatkan agar Pilkada jangan dibawa marah-marah.
“Ojolali yo, Pilkada jangan dibawa marah-marah aja. Marah-marah boleh, kalau uang rakyat digarong,” tutup Djarot yang disambut tepuk tangan warga.(mtd/min)
================