Doni Monardo memberikan keterangan pers setelah Rapat Terbatas mengenai Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta pada Senin (23/11) siang. (Foto: Humas/Rahmat)

medanToday.com, JAKARTA – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan, upaya pengendalian Covid-19 yang dilakukan pemerintah berjalan cukup baik. Hal itu terlihat dari penurunan rata-rata kasus aktif dan peningkatan angka kesembuhan.

“Membandingkan kasus Indonesia dengan global saat ini adalah terjadi selisih 15,65 persen. Kasus aktif kita 12,78 persen, sedangkan dunia 28,43 persen,” kata Doni dalam keterangan pers setelah Rapat Terbatas mengenai Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Senin (23/11) siang.

Sementara, angka kesembuhan di Indonesia dibandingkan dengan angka global selisih mencapai 14,83 persen. “Suatu selisih yang sangat tinggi sekali, yaitu di negara kita 84,03 persen sedangkan angka kesembuhan global 69,20 persen. Prestasi ini tentunya harus kita jaga dan pertahankan,” ujarnya.

Angka kematian akibat Covid-19, lanjut Doni, juga mengalami penurunan. “Angka kematian di Indonesia masih berada di atas angka kematian global, tetapi ini pun mengalami penurunan. Beberapa pekan terakhir angka kematian berada pada posisi 3,3 persen, pada hari kemarin sudah turun menjadi 3,19 persen,” sambungnya.

Kepala BNPB ini juga memberikan catatan terkait penambahan kasus yang terjadi di sejumlah daerah. Di Provinsi DKI Jakarta mencapai kasus yang relatif lebih tinggi dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Dua hari lalu kasus mencapai 1.579 dan kemarin 1.300-an.

Sejumlah rumah sakit di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah mengalami peningkatan di atas 70 persen untuk ruang ICU, sedangkan di Jakarta angka keterisian ruang ICU mencapai 69,5 persen.

“Sejumlah kasus yang terjadi selama libur panjang lalu adalah adanya kegiatan-kegiatan kerumunan di beberapa hari terakhir, terutama di wilayah Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Kelurahan Petamburan dan wilayah Slipi. Kemudian Tebet Timur serta Megamendung,” ungkapnya.

Untuk itu, Doni meminta kepada seluruh masyarakat yang ikut dalam aktivitas tersebut agar secara sukarela melakukan tes Swab yang telah disiapkan pemerintah.

“Hal ini sangat penting agar bisa sesegera mungkin diketahui apakah yang ikut kerumunan terpapar atau tidak,” ucapnya.

Doni menambahkan, tes Swab juga penting untuk menentukan upaya penyembuhan sedini mungkin bagi yang terpapar. Upaya penyembuhan dini dilakukan agar melindungi masyarakat dan mengurangi risiko akibat Covid-19.

“Dari pengalaman lebih dari delapan bulan, apabila gejalanya ringan bisa sembuh 100 persen. Namun, apabila gejalanya masuk ke fase yang lebih tinggi yaitu gejala sedang, angka kematian mencapai 2,6 persen. Adapun fase lebih tinggi yaitu gejala berat dan angka kematian bisa mencapai 5,5 persen. Dan saat masuk fase kritis, angka kematian menjadi sangat tinggi yaitu 67,4 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut, Doni meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) karena saat ini itu adalah solusi yang tepat melawan virus Corona. “Dalam berbagai kesempatan Bapak Presiden Jokowi selalu mengatakan sebelum vaksin diberikan, maka vaksin terbaik adalah patuh kepada Prokes yaitu memakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun sesering mungkin menggunakan air mengalir,” tegasnya.

Menutup keterangannya, Doni mengapresiasi daerah-daerah yang telah melakukan upaya penerapan disiplin Prokes dan penegakan aturan terhadap pelanggaran yang dilakukan.

“Kami berharap ketegasan semua Satgas baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota untuk melaksanakan aturan yang telah disusun pemerintah daerah, baik itu peraturan bersifat perda maupun pergub, perbupati dan perwal,” pungkasnya. (mtd/min)