KOLOMBIA, MEDAN-TODAY.com – Seorang gadis remaja Kolombia, menjalani terapi dikubur hingga sebatas leher selama tiga hari setelah disambar petir. Pihak keluarganya meyakini bahwa terapi itu dapat menyembuhkan rasa sakit yang mendera Ana Ballesteros (18), gadis remaja tersebut, seperti dilaporkan Daily Mirror, Minggu (25/9/2016)
Tanah atau bumi diyakini akan “menyedot energi” petir dari tubuh Ballesteros. Hanya dengan cara itu ia bisa disembukan dari mati rasa akibat disambar petir.
Remaja itu disambar petir saat dia berjalan ke kampusnya belum lama ini. Pasca-disambar petir, gadis itu dirawat di sebuah rumah sakit. Gadis itu ditempatkan di sebuah lubang besar, lalu tubuhnya dikubur. Badannya ditutupi tanah hingga sebatas leher.
Namun, sakit punggung yang menderanya karena sambaran petir tidak juga pulih, begitu juga bagian kakinya, bahkan ia menjadi sulit untuk berjalan. Gadis itu harus dikubur selama empat jam setiap hari selama tiga hari berturut-turut di kebun mereka.
Ballesteros mengatakan, “Para dokter belajar tentang pengobatan, tetapi tidak tentang petir”.
“Saya tahu bahwa masuk ke dalam lubang itu akan lebih baik karena ini sesuai dengan keyakinan nenek moyang,” kata gadis itu.
Neneknya, Blanca de la Rosa, mengatakan, “Apa yang kami lakukan adalah mengeluarkan api petir dan energi panasnya.”
Milena, ibu gadis tersebut, menambahkan, “Warga setempat mengatakan kepada saya sebelum saya membawanya ke rumah sakit bahwa kita lebih baik menguburnya”.
“Saya berdoa agar dia keluar dari rumah sakit dalam kondisi baik-baik saja,” kata Milena.
“Tidak diketahui pasti apakah pengobatan yang telah dimulai awal pekan ini, akan berhasil atau tidak,” kata Milena.
Walter Gomez, yang bekerja di luar sebuah klinik di Monteria, mengakui ada banyak kepercayaan kuno di kalangan masyarakat tentang bagaimana menyembuhkan korban petir, satunya adalah dengan cara dikuburkan, seperti yang baru saja dijalani Ballesteros.
“Tidak ada bukti ilmiah bahwa mengubur seorang pasien yang telah disambar petir memiliki efek menguntungkan bagi pemulihan.” ucapnya. (MTD-01)