medanToday.com – Kecewa berat Anah Syakila saat pertama kali berjumpa dengan kekasih yang pertama kali dikenalnya di Facebook.

Gadis asal Banten ini rela datang ke Tulungagung untuk menemui pacarnya yang mengaku sakit itu. Namun, yang ia dapati adalah pria yang sangat berbeda.

“Iya, awalnya saya kenal dia di Facebook. Namanya Rian. Kami hubungan via FB dan WA sudah setahun,” kata Syakila seperti dikutip dari akun Facebook Yuni Rusmini.

Pertama kali melihat foto Rian, Syakila mengaku langsung kecantol. Selain keren, Rian sering mengunggah foto aktivitas di kantor dengan status yang mendukung foto tersebut.

“Dia orang yang saya sayang awalnya karena saya tahunya foto itu. Lalu dia nyuruh saya beberapa kali untuk datang ke kota ini. Tapi saya terus menolak karena saya ingin dia yang jemput,” tutur Syakila.

Syakila yang terus melakukan komunikasi akhirnya mau “jemput bola” karena mendapat kabar bahwa Si Ganteng Rian sakit.

“Dia bilang sakit. Akhirnya saya yang ngalah untuk tengok dia. (Di WA) dia bilang sama saya kalau mau nikahi saya,” ungkapnya.

Rian juga berjanji mengantar pulang dan mengganti uang ongkos yang digunakan dari Lebak ke Tulungagung.

Sesampainya di Stasiun Tulungagung, Syakila diminta naik ojek ke perempatan Cuiri Kauman. Selanjutnya Rian hendak menjemput sendiri di situ.

Di tempat perjanjian, Syakila kebingungan karena yang menjemput bukan lelaki tampan yang ada dalam foto Facebook.

Ternyata diketahui nama asli dan foto asli Rian di akun Xiply Diggter beda dengan di akun Rian yang dia pakai berhubungan dengan Syakila.

Kejadian ini pun berujung ke kantor polisi.

Petugas jaga Polsek Pagerwojo Bripka Dani Aristanto menjadi penengah kasus penipuan asmara ini.

“Kami lakukan penelusuran. Ternyata Rian itu bukan nama orangnya. Nama aslinya Sugeng. Di Facebook, Sugeng memakai foto lain dan setelah kita telusuri lewat kontak Facebook dan WA akhirnya ketemu,” kata Dani.

Sugeng sendiri adalah warga Segawe Jajar Kecantikan, Pagerwojo. Ia juga tidak seganteng foto yang digunakan di medsos.

“Kita akhirnya melakukan langkah kekeluargaan. Kami panggil Sugeng dan dia mau mengganti tiket untuk pulang ke rumahnya di Lebak,” tambah Dani.

Polisi belum menjerat Sugeng dengan UU ITE (informasi dan teknologi elektronik). Namun jika mengulangi perbuatannya, polisi bisa menggunakan undang undang itu.

Polisi akhirnya mengantar Syakila ke Stasiun Tulungagung. Sambil menunggu jadwal kereta, Syakila menginap di hotel yang tak jauh dari Stasiun Tulungagung.

(mtd/min)