Gunung Agung meletus pada Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 Wita. Tampak asap kelabu dan abu tipis bertiup ke arah timur dan tenggara dari puncak kawah.(dok. PVMBG)
Gunung Agung meletus pada Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 Wita. Tampak asap kelabu dan abu tipis bertiup ke arah timur dan tenggara dari puncak kawah.(dok. PVMBG)

medanToday.com, DENPASAR – Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, meletus pada Selasa (21/11/2017).

Letusan yang terjadi pada pukul 17.05 Wita ditandai dengan asap berwarna kelabu dan abu vulkanik tipis yang membumbung dari puncak kawah.

Kasubdit Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Wilayah Timur Devi Kamil, melalui layanan WhatsApp, mengatakan, asap yang membubung tersebut adalah asap letusan.

Kondisi Gunung Agung juga dipotret petugas pos pantau Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem.

“Itu foto letusan, nanti akan ada rilis soal itu,” kata Devi.

Hal ini diperkuat laporan pengamatan petugas pos pantau yang dirilis setiap 6 jam. Dari hasil pengamatan pukul 12.00-18.00 Wita, asap dan abu tipis berwarna putih kelabu tebal mengepul setinggi sekitar 500-600 meter.

Asap dan abu tertiup angin lemah ke arah timur-tenggara dari kawah. Pada rentang waktu tersebut, petugas mencatat terjadi gempa tremor nonharmonik satu kali dan gempa vulkanik dalam sebanyak dua kali.

Status Gunung Agung masih berada pada level III (Siaga). Walau demikian, baik warga, wisatawan, maupun pendaki dilarang beraktivitas pada radius bahaya 6 km dengan sektoral 7,5 km.

(mtd/min)