Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu ketika ditemui di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/10/2017).(KOMPAS.com/ MOH NADLIR)
Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu ketika ditemui di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/10/2017).(KOMPAS.com/ MOH NADLIR)

medanToday.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berharap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang baru saja dipilih menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo mampu bekerja lebih baik dalam menjalankan tugas dan fungsi TNI.

Ryamizard mengaku yakin dengan kemampuan dan kapasitas yang dimiliki Hadi mampu membawa kemajuan di tubuh TNI.

Marsekal Hadi Tjahjanto memang tercatat pernah menjabat sebagai Irjen Kementerian Pertahanan sebelum dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pada 18 Januari 2017.

“Hari ini harus lebih baik dari kemarin, itu prinsip. Enggak boleh sama, harus lebih baik. Harapan saya Pak Hadi ini mampu membawa kebaikan, saya percaya itu karena dia dulu Irjen saya. Saya tahu kemampuannya,” ujar Ryamizard saat ditemui seusai menghadiri upacara serah terima jabatan Panglima TNI di Lapangan Upacara Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu, (9/12/2017).

Agar dapat bekerja dengan baik dalam menghadapi tantangan yang semakin berat, lanjut Ryamizard, Hadi harus mampu menyolidkan seluruh jajaran di TNI. Mantan Kepala Staf TNI AD itu mengungkapkan bahwa TNI tidak boleh terpecah.

“Bekerja harus lebih keras karena ke depan tantangan lebih keras, lebih berat. Atasi dengan kerja keras dan solidkan TNI, enggak boleh terpecah,” kata Ryamizard.

Selain itu, Ryamizard juga mengingatkan soal loyalitas Panglima TNI yang bersifat tegak lurus kepada Presiden. “Kemudian loyalitas tegak lurus ke Presiden, enggak ada belok-belok,” ucapnya.

Marsekal Hadi Tjahjanto dilantik berdasarkan surat Keputusan Presiden Nomor 83 TNI Tahun 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.

Presiden Joko Widodo mengajukan surat yang berisi penunjukan Hadi sebagai calon Panglima TNI kepada DPR pada Senin (4/2/2017). Dalam surat itu juga tercantum mengenai pemberhentian secara hormat Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI.

(mtd/min)