MEDAN,MEDAN-TODAY.com – Fotojurnalistik merupakan sebuah karya foto biasa yang memiliki nilai berita dan layak disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk visual. Foto jurnalistik bukan sekedar jepret menjepret semata, ada beberapa elemen yang harus dipenuhi dalam sebuah foto jurnalistik.
Hal tersebut disampaikan oleh Dedi Sinuhaji, seorang pewarta foto yang bekerja untuk European Pressphoto Agency (EPA) saat menjadi pemateri fotografi jurnalistik di acara coaching clinic fotografi yang diselenggarakan oleh Indosat Medan, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Sabtu 29 Oktober 2016.
coaching clinic fotografi tersebut diikuti ratusan peserta yang berasal dari beberapa sekolah yang ada di Kota Medan. Beberapa sekolah yang ikut coaching clinic tersebut antara lain SMK Tritech, YPK dan Multi Karya.
Dalam materi yang dibawakan Dedi Sinuhaji dengan tema “Fotojurnalistik di Era Modernisasi Fotografi” ini menceritakan kepada para pelajar akan tugas pewarta foto dan menginspirasi kepada mereka yang kedepannya ingin menggeluti fotografi menjadi dunia kerja.
“Fotografi jurnalistik berbeda dengan bidang fotografi lainnya, Fotografer jurnalis selalu berada di garis depan untuk mengabadikan sebuah momentum, harus mengerti dan paham atas peristiwa yang akan diabadikan fotografer.” ujar Dedi
Kegiatan coaching clinic ini mendapat antusias yang tinggi dari para peserta,terbukti dengan banyaknya para peserta yang melakukan tanya jawab seputar dunia fotografi kepada pemateri. Hingga akhir batas waktu yang diberikan oleh panitia, peserta yang ingin bertanya masih banyak.
Dengan gaya komunikatif dan sesekali dibarengi dengan candaan, Dedi Sinuhaji memberikan sejumlah tips kepada para pelajar kiat kiat jika ingin berkarir di dunia fotografi jurnalistik. Diantaranya dari kesiapan mental, jangan grogi, fokus, memiliki kesabaran hingga menjaga jalinan kontak.
Tambahnya lagi,menjadi pewarta foto itu harus memiliki jiwa yang “GILA”. “GILA” maksudnya Dedi disini adalah singkatan G=igih, I=nisiatif, L=oyalitas dan A=gresif .
” Untuk menjadi pewarta foto yang tidak biasa, haruslah “GILA”. Gila dalam artian bukan seperti mereka penghuni rumah sakit jiwa. “GILA” merupakan singkatan dari Gigih, Inisiatif, Loyalitas dan Agresif,” Ucapnya.
Marcom Sales Indosat Area Medan, Indra mengatakan bahwasanya kegiatan ini rutin dilaksanakan dengan mengundang anak anak sekolah yang tergabung dalam Indosat Komunitas.
“Kegiatan seperti ini akan rutin kita laksanakan, mengundang para pelajar yang sudah tergabung dalam Indosat Komunitas. Nantinya kita akan mengajak beberapa fotografer terbaik yang ada di Kota Medan untuk menjadi pemateri di setiap coaching clinic di Indosat,” Ucapnya. (mtd/ver)